Advertisement
Cegah Covid-19, Semua Pengungsi Merapi Jalani Rapid Test

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Para pengungsi dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi harus mengikuti rapid test sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Covid-19 di lokasi pengungsian.
Hal itu seperti dilakukan pada pengungsi di Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Tempat itu menjadi titik pengungsian 124 warga dari Desa Krinjing Kecamatan Dukun. Setelah tiba di lokasi pengungsian, Jumat (7/11/2020), mereka langsung mengikuti rapid test.
Advertisement
Para pengungsi yang merupakan kaum rentan yakni anak-anak, ibu hamil, lansia, orang sakit dan difabel itu satu per satu mendatangi ruangan yang disediakan khusus untuk rapid test, di bagian depan balai desa.
Baca juga: Operasi Zebra Candi, Polres Magelang Tempelkan Stiker "Ayo Pakai Masker" di Kendaraan
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengungkapkan proses pengungsian ini dilakukan mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19, salah satunya dilaksanakan rapid test pada semua pengungsi yang tiba.
"Untuk masuk pengungsian harus rapid test terlebih dahulu. Ini standar awal apakah pengungsi aman dari Covid atau tidak," kata Zaenal Arifin, di sela memantau kegiatan pengungsian di Balai Desa Deyangan, Jumat.
Ia mengatakan pengungsi yang hasil rapid test reaktif akan ditindaklanjuti dengan swab test. Namun, dalam kasus pada Jumat kemarin, dua pengungsi yang reaktif rapid test dibawa ke Rumah Sakit Merah Putih (RSMP) di Mertoyudan untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Merapi Siaga, Warga Kemalang Siap Mengungsi
Dua pengungsi tersebut merupakan bayi dan lansia. "Ada dua yang reaktif menurut rapid test, langsung dibawa ke RS terdekat," tambah Zaenal.
Selain rapid test, upaya protokol kesehatan di lokasi pengungsian yakni membuat petak-petak menggunakan kayu agar pengungsi menerapkan jaga jarak dan aman. Dampaknya, kata Zaenal, tempat pengungsian akan lebih banyak karena kapasitas turun menjadi setengahnya. Jika semula satu titik mampu menampung 100 orang, maka kini hanya bisa menampung 50 orang.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan penambahan lokasi dengan menggunakan bangunan yang bisa digunakan. Saat ini, ia menyebut ada 42 tempat pengungsian yang disiapkan, termasuk balai desa dan sekolah-sekolah.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0705/Magelang, Mayor Inf Sudarno mengungkapkan dalam pengungsian bencana Merapi ini pihaknya turut membantu sepenuhnya. Persiapan skenario akan ditambah dan disiapkan sesuai protokol kesehatan agar tetap aman.
"Kami bantu pengungsi yang mungkin akan banyak, tentunya ada ketentuan jaga jarak untuk menghindari Covid-19, koordinasi dengan dinas dan terkait agar tidak menjadi sesuatu yang tidak produktif. Protokol kesehatan dijaga bersama," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Perpustakaan Kota Jogja Tambah Koleksi Buku dan Perluas Akses Digital
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement