Advertisement
Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyambut baik rancangan kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Israel dan menyatakan kesiapan untuk memulai lagi perundingan.
Sebagaimana dilaporkan media Israel Ynet, Hamas menyatakan respons positifnya terhadap Qatar mengenai rancangan kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari serta pembebasan 10 sandera yang masih hidup dan penyerahan 18 jenazah sandera.
Advertisement
Dalam pernyataan yang disiarkan Kamis (3/7) malam, Hamas menjelaskan bahwa pihaknya "telah menyelesaikan konsultasi internal dan konsultasi bersama kelompok Palestina lain terkait proposal terbaru dari mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat di Gaza".
Hamas juga menyatakan telah "menyampaikan respons positif tersebut terhadap mediator". Laporan Ynet menyebutkan seorang pejabat Israel telah menerima respons Hamas melalui mediator dan kini sedang mempelajari rencana yang diusulkan.
Selain itu, Hamas juga mengungkapkan "kesiapannya untuk segera memulai" babak baru negosiasi terkait mekanisme implementasi kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Pada Rabu (2/7), Hamas menyatakan sedang menggelar konsultasi terkait usulan mediator dalam rangka gencatan senjata di Jalur Gaza.
Gencatan senjata tersebut diharapkan dapat kembali menghentikan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang tak berhenti sejak 18 Maret lalu, ketika kesepakatan gencatan senjata sebelumnya kedaluwarsa.
Israel berdalih bahwa Hamas menolak menyetujui rencana AS untuk memperpanjang gencatan senjata, sehingga mereka melanjutkan serangan ke Gaza.
Pada 30 Juni lalu, Menteri Luar Negeri Mesir Badel Abdelatty menyatakan bahwa pihaknya, bersama mediator lain, berupaya menggolkan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza serta pembebasan sejumlah sandera Israel.
Sementara, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 1 Juli mengeklaim bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat yang diperlukan demi mencapai gencatan senjata 60 hari tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dituntut Tujuh Tahun Penjara dari Kasus Importasi Gula, Tom Lembong Heran
- Kepulauan Barat Daya Jepang Diguncang Seribu Gempa Dua Pekan Berturut-turut
- Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Pidana, Ini Alasan dari Jaksa
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, DPR Usulkan Ada Amandemen Terbatas tentang Undang-Undang Pemilu
- Dua Dosen Pelaku Pelecehan Seksual kepada Mahasiswa di Makassar Ditahan Polisi
- Mahkamah Konsitusi Diminta Jelaskan Putusan Pemisahan Pemilu dan Pilkada
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement
Advertisement