Advertisement
Mayoritas Pemohon Paspor di Wonosobo adalah Jemaah Umrah

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-Permohonan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Wonosobo, Jawa Tengah saat ini mencapai ratusan orang per hari. Mereka rata-rata adalah calon jemaah umrah
Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo Ari Widodo menyebutkan setelah pintu masing-masing negara dibuka, termasuk penerbangan juga mulai dibuka, dan Saudi Arabia yang sudah membuka untuk ibadah umrah dan memberi kemudahan, maka terjadi lonjakan jumlah masyarakat yang mau umrah.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Mengingat haji, untuk bisa berangkat [antrean] masih jauh, apalagi ada Covid, maka [antrean] lebih jauh lagi, maka banyak yang ambil untuk umrah. Dengan adanya umrah ini, maka pemohon paspor di kantor-kantor imigrasi meningkat," kata Ari, dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Keimigrasian di Magelang, Rabu (9/11/2022).
Ia menyebutkan permohonan paspor di Kantor Imigrasi Wonosobo per hari di atas angka 100 pemohon, rata-rata untuk keperluan umrah. Pemohon kebanyakan berasal dari wilayah Wonosobo. Namun, ia menegaskan pemohon paspor bisa berasal dari daerah manapun, tidak berdasar azas domisili.
Baca juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Masuk Taman Hiburan
Selain jemaah umrah, pemohon paspor di instansinya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan umum, seperti wisatawan. "Mudah-mudahan dengan adanya berbagai kemudahan, masyarakat kita bisa keluar masuk, lalu lintas meningkat lagi, turis asing bisa masuk sehingga kita bisa bangkit dari Covid untuk memperkuat perekonomian kita," katanya.
Adapun dalam sosialisasi tersebut, ia menyebutkan ada beberapa produk imigrasi yang baru, paling populer saat ini adalah kebijakan masa berlaku paspor yang sebelumnya 5 tahun menjadi 10 tahun. Kebijakan ini mulai diberlakukan pada tanggal 12 Oktober 2022.
Namun, masa berlaku 10 tahun ini tidak sama untuk semua umur. Untuk pemohon paspor di bawah 17 tahun, masa berlaku paspor masih lima tahun. Kecuali jika pemohon sudah memiliki KTP atau sudah menikah yang sah meski belum 17 tahun.
"Contoh anak masih umur 5 tahun atau 10 tahun, kami hanya bisa memberikan paspor masa berlakunya 5 tahun karena yang namanya anak-anak mukanya masih bisa berubah. Nanti waktu umurnya 20 tahun fotonya masih anak-anak malah repot nanti," katanya.
Ia menambahkan biaya pembuatan paspor biasa tetap Rp350.000 dan e-paspor Rp650.000. Jika paspor hilang maka ditambah denda Rp1 juta. Kalau paspor rusak, tambah denda Rp500.000.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Keren! Karangan Bunga Cery Florist Klaten Dipesan Warga Malaysia dan Belanda
- Suap Bintang Porno Bikin Trump Mantan Presiden AS Pertama yang Didakwa Kriminal
- Antisipasi Lonjakan Pemudik, KSOP Tanjung Emas Siagakan 9 Kapal Penumpang
- Pensiunan Guru Tewas Tenggelam Saat Nyobok di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement

Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
Advertisement

Pariwisata Rugi Rp3,7 Triliun Gara-gara Batal Jadi Tuan Rumah U-20
Advertisement
Berita Populer
- Resmikan Rusun, Mensos Risma Menangis
- Populasi Manusia Diprediksi Turun hingga 6 Miliar, Apa Penyebabnya?
- Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi, KPK Sita Puluhan Tas Mewah
- Mengenal Gejala Batu Ginjal, Penyebab, dan Pencegahannya
- Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Pemerintah Palestina Kritik Keras FIFA
- KPK Soroti Transaksi Mencurigakan Rp349 Triliun di Kemenkeu
- Gali Pandangan Publik, AMSI Gelar Serial Workshop Trusted News Indicator
Advertisement
Advertisement