Advertisement
AS Tahan Pasokan, Harga Minyak Kembali Memanas
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak. Harga minyak lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (6/9/2023) karena pasar mengantisipasi penarikan lebih lanjut persediaan minyak mentah AS. - Bloomberg
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga minyak lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (6/9/2023) karena pasar mengantisipasi penarikan lebih lanjut persediaan minyak mentah AS menyusul pengurangan produksi yang berkepanjangan di Arab Saudi dan Rusia.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah 56 sen menjadi menjadi US$90,60 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober terangkat 85 sen menjadi US$87,54 per barel.
Advertisement
“Kami memiliki persediaan minyak mentah yang cukup rendah di AS, dengan penarikan minyak mentah dalam jumlah besar selama beberapa minggu mendorong harga naik,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, mengutip Antara.
BACA JUGA: Keluarga Pendekar PSHT Korban Tawuran antar Perguruan Silat di Taiwan Tuntut Keadilan
Persediaan minyak mentah AS diproyeksikan turun 5,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 September, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) yang dirilis setelah penyelesaian perdagangan. Data persediaan resmi dari Badan Informasi Energi AS akan dirilis pada Kamis pukul 15.00 GMT.
Kedua kumpulan data tersebut tiba satu hari lebih lambat dari biasanya karena libur Hari Buruh pada Senin (4/9/2023).
Pada Selasa (5/9/2023), Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun. Pemotongan yang dilakukan Saudi sebesar 1 juta barel per hari, sementara Rusia telah memangkas 300.000 barel per hari. Jumlah ini melebihi pemotongan pada April yang disepakati oleh beberapa produsen OPEC+ yang berlaku hingga akhir tahun 2024.
Kedua negara tersebut akan meninjau kondisi pasar dan membuat keputusan bulanan mengenai memperdalam pemotongan atau meningkatkan produksi.
Harga minyak turun sejak awal karena kekhawatiran kenaikan suku bunga dan kekhawatiran investor terhadap perekonomian setelah data menunjukkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur ISM berada di 54,5, dibandingkan dengan ekspektasi 52,5.
Terhadap sejumlah mata uang, dolar naik ke level tertinggi 105,00, di atas level tertinggi enam bulan di 104,90 yang dicapai sesi sebelumnya. Penguatan dolar dapat membebani permintaan minyak karena membuat minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Para analis memperingatkan bahwa kenaikan harga dapat menekan permintaan ketika kilang-kilang AS memasuki periode pemeliharaan pada September-Oktober. Potensi pasokan yang lebih tinggi dari Iran, Venezuela, dan Libya juga dapat membebani harga.
Perusahaan riset IIR Energy mengatakan pada Rabu (6/9/2023) bahwa pihaknya memperkirakan penyulingan minyak AS akan meningkatkan kapasitas penyulingan yang tersedia sebesar 274.000 barel per hari untuk pekan yang berakhir 8 September.
Sementara itu, Pengamat pasar modal sekaligus Founder Traderindo.com Wahyu Triwibowo Laksono mengatakan kenaikan harga minyak memang menguntungkan sektor energi jangka pendek. Namun dalam jangka menengah, ada ancaman krisis ekonomi sebagai akibat dari naiknya harga minyak dan respon The Fed terhadap suku bunga.
Secara lebih rinci, Wahyu menerangkan bahwa dalam jangka menengah, suku bunga The Fed serta dolar akan mengekor kenaikan harga minyak dunia. Hal tersebut akan menjadi beban bagi ekonomi global saat ekonomi AS masih rentan.
Selain kondisi ekonomi AS yang masih rentan, ekonomi China juga masih dibayangi ancaman akibat pertumbuhan yang lambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Pariwisata, Petani Gunungkidul Dibantu 11.000 Bibit Kelapa
- Jadwal KA Bandara Jogja, Kamis 30 Oktober 2025
- Dua Warga Iran yang Terlibat Kriminal di Kediri Dideportasi
- Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman, Kamis 30 Oktober 2025
- Dewa United Puncaki Klasemen Grup E, Laga Terakhir Tentukan Nasib
- Jambu Air Dalhari Sleman Resmi Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 30 Okt 2025
Advertisement
Advertisement



