Advertisement
Tempat Bintang Terbentuk Terhisap Lubang Hitam

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—James Webb Space Telescope (JWST) menyebut galaksi GS-9209 yang membentuk bintang telah terhisap lubang hitam.
Astrofisikawan Adam Carnall mengatakan, GS-9209 punya peran untuk membentuk sebagian besar bintangnya selama periode 200 juta tahun, dimulai sekitar 600 juta tahun setelah Big Bang.
Advertisement
Dalam momen kosmik tersebut , galaksi ini membangun bintang senilai sekitar 40 miliar massa matahari, hampir sama dengan yang dimiliki Bima Sakti.
Konstruksi cepat itu menunjukkan bahwa GS-9209 terbentuk dari awan besar gas dan debu yang runtuh.
“Sangat jelas bahwa sebagian besar bintang yang ada saat ini terbentuk dalam ledakan besar ini,” jelasnya dilansir dari Live Science, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Induk Facebook Meta Bakal PHK Besar-besaran, Capai 10.000 Karyawan
Mengenai apa yang menyebabkan galaksi itu tiba-tiba secara misterius menghentikan pembentukan bintangnya, para ilmuwan berpikir lubang hitam supermasif bisa menjadi penyebabnya.
Pasalnya, JWST mendeteksi munculnya tanda-tanda lubang hitam, yaitu emisi ekstra cahaya inframerah dengan massa hidrogen berenergi ini berputar cepat. Lubang hitam itu tampaknya berukuran satu miliar kali massa matahari.
Carnall mengatakan, saat lubang hitam itu menyedot galaksi, maka dia akan mengumpulkan piringan gas dan debu putih-panas yang bersinar di sekitarnya.
Lubang hitam ini lahir dari runtuhnya bintang raksasa dan tumbuh dengan terus-menerus melahap gas, debu, bintang, dan lubang hitam lainnya. Lubang hitam di pusat GS-9209 kemungkinan tumbuh cukup besar untuk menjadi quasar.
Quasar adalah lubang hitam raksasa dengan sejumlah besar material yang mengelilingi rahangnya, yang cukup panas untuk mendorong awan gas menjauh dengan semburan cahaya hingga satu triliun kali lebih terang daripada bintang paling terang.
"Jika Anda memiliki semua radiasi yang dimuntahkan dari lubang hitam, gas apa pun yang ada di dekatnya akan memanas hingga tingkat yang luar biasa dan mencegahnya jatuh menjadi bintang," kata Carnall.
Saat ini, para peneliti tengah melakukan pengamatan awal terhadap GS-9209 guna mempelajari galaksi lebih detail dengan Extremely Large Telescope (ELT) Observatorium Eropa Selatan – yang dijadwalkan untuk melakukan pengamatan pertamanya pada tahun 2028.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Tegas! UGM Tolak Peserta Masuk Ujian Mandiri yang Tak Sesuai Aturan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement