Advertisement

Terus bertambah, Pengungsi Gunung Semeru Meningkat Menjadi 5.171 Jiwa

Peni Widarti
Rabu, 08 Desember 2021 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Terus bertambah, Pengungsi Gunung Semeru Meningkat Menjadi 5.171 Jiwa Warga berlarian di atas timbunan material guguran awan panas Gunung Semeru saat terdengar suara gemuruh dari Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). - Antara/Zabur Karuru

Advertisement

Harianjogja.com, SURABAYA -  Jumlah warga pengungsi Gunung Semeru hingga 8 Desember 2021 mengalami peningkatan menjadi 5.171 jiwa yang tersebar di sejumlah titik pos pengungsian.

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru mencatat, ribuan pengungsi sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Jember 94 orang dan di Kabupaten Malang terdapat 96  jiwa dan Kabupaten Blitar 20 orang.

Advertisement

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 985  jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik sebanyak 1.733 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik sebanyak 974  jiwa, Kecamatan Lumajang 199 jiwa, Kecamatan Tempeh 459 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 191  jiwa dan lainnya tersebar di 7 kecamatan lain di Lumajang.

Sedangkan data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, korban hilang 13 jiwa dan meninggal dunia 38 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi. Selain dampak korban jiwa, APG mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak yang saat ini terus dilakukan pendataan.

Sementara fasum dan fasos yang terdampak saat ini tercatat 31 unit terdiri atas sarana pendidikan 24 unit, sarana ibadah 5 unit, faskes 1 unit dan jembatan 1 unit. Sedangkan tercatat 199 ekor hewan ternak juga terdampak.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap sabar dan tidak mendekati zona merah. Pasalnya, hingga saat ini Gunung Semeru terpantau masih terus mengeluarkan material vulkanik. 

Khofifah menegaskan agar masyarakat  beraktivitas dalam radius  aman. Setidaknya hindari  arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Termasuk potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekedar berselfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana, bukan lokasi wisata," katanya dalam rilis, Rabu (8/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cegah Kecurangan Pengisian BBM, Polres Kulonprogo Cek SPBU

Kulonprogo
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement