Advertisement
Ini Pemicu Seluruh Warga Kampung Cigintung di Purwakarta Dievakuasi

Advertisement
Harianjogja.com, PURWAKARTA—Bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang membuat seluruh warganya dievakuasi dipicu oleh akumulasi air tanah yang memicu pelunakan struktur tanah di bawah permukaan.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Muhammad Wafid di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa gerakan tanah di wilayah itu diawali dari interaksi antara air tanah dan bidang kontak geologi antara lapisan endapan vulkanik tua dan batuan serpih yang berada di bawahnya.
Advertisement
BACA JUGA: Fasilitas Cadangan Peringatan Dini Tsunami Sangat Penting, Ini Kata BNPB
"Air tanah yang terakumulasi di bidang kontak itu meningkatkan tekanan pori dan menyebabkan daya ikat tanah menurun. Serpih yang berinteraksi dengan air menjadi plastis dan melunak, sehingga kestabilan lereng di atasnya terganggu," ujarnya.
Badan Geologi menilai kondisi itu makin berisiko ketika terjadi hujan terus-menerus, karena air yang merembes ke dalam tanah membuat bidang gelincir menjadi lebih licin dan rentan bergerak. Akibatnya, lapisan tanah di atasnya mengalami pergeseran yang disebut gerakan nendatan.
Wafid menyebutkan bahwa gerakan tanah ini ditandai dengan munculnya retakan, amblesan, dan lendutan di kaki lereng akibat tekanan dari material di atasnya.
"Gerakan ini bisa terus berulang jika tingkat kejenuhan air tanah tidak segera menurun atau ditangani secara struktural," kata dia.
Berdasarkan pemeriksaan lapangan, gerakan tanah yang terjadi di Cigintung bersifat melengkung atau rotational dan terus berkembang, dengan arah pergeseran ke barat daya di bagian mahkota dan ke timur laut di bagian kaki lereng.
Merujuk catatan tim Badan Geologi didapati lokasi longsor berada dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi, dan berdasarkan informasi dari warga, kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2007, lalu kembali aktif sejak 20 April 2025.
Tim Geologi menemukan pergerakan tanah semakin intensif pada Mei dan Juni 2025, menyebabkan seluruh warga Kampung Cigintung, Purwakarta dievakuasi sementara.
"Saat pemeriksaan dilakukan, pergerakan masih terus berkembang sehingga seluruh warga Kampung Cigintung diungsikan sementara," kata dia.
Data BPBD Kabupaten Purwakarta hingga 17 Juni 2025 mencatat dampak bencana berupa 69 rumah rusak, satu rumah ibadah terdampak, dan 256 jiwa mengungsi. Satu ruas jalan antar desa juga terputus, meskipun tidak ada korban jiwa.
"Warga harus tetap waspada, terutama ketika curah hujan meningkat, serta menghindari aktivitas berat di sekitar kaki lereng. Kegiatan bertani masih dapat dilakukan, namun perlu mempertimbangkan kondisi tanah secara berkala," kata Wafid menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus, KPK Buka Peluang Panggil Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas
- Iran Bakal Gugat Direktur IAEA karena Bungkam Soal Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
- Iran Bakal Terus Serang Israel sampai "Ganti Rugi" Dibayar
- IRGC Gagalkan Upaya Pembunuhan Menlu Iran Oleh Israel
- Evakuasi WNI dari Iran-Israel, TNI AU Siapkan Hercules dan Boeing
Advertisement

Innalillahi, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Mobil di Ring Road Banguntapan Bantul
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Ini Sumber Dana untuk Program 3 Juta Rumah
- Donald Trump: Terlalu Banyak Hari Libur di AS, Ini Merugikan Negara
- Tak Mau Dukung Proyek Strategis Nasional, Kepala Daerah Terancam Sanksi dari Kemendagri
- Per Mei 2025, Rp12,59 Triliun Dikucurkan Pemerintah untuk Rumah Subsidi
- 14 Pesawat Kargo Peralatan Militer Bantuan dari AS dan Jerman untuk Israel Tiba di Timur Tengah
- Kasus Korupsi Dana Hibah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Diperiksa KPK
- Temuan Uranium Puluhan Ribu Ton di Kalimantan Barat, Pemerintah Siapkan Aturan Agar Bisa Diolah Jadi Nuklir
Advertisement
Advertisement