Advertisement
Pusat Klaim Kasus Covid-19 di Jogja Melandai karena PPKM Mikro
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Brigjen TNI (Purnawirawan) Alexander K. Ginting mengatakan kasus COVID-19 di tujuh provinsi yang menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro mulai melandai. Salah satu daerah tersebut termasuk Jogja.
"Secara merata di tujuh provinsi Jawa dan Bali itu sudah mulai melandai," kata dr. Alexander K. Ginting saat diskusi daring dengan tema update RSDC Wisma Atlet: Perkembangan Pelaksanaan PPKM Mikro terhadap Penanganan Kesehatan yang dipantau di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Advertisement
Mulai melandainya kasus penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali tersebut dipengaruhi oleh keberadaan posko di tingkat desa yang melakukan pengawasan serta pendampingan yang disertai bantuan babinsa dan bhabinkamtibmas.
Dengan metode tersebut, menurut dia, kinerja tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan Satgas Pusat lebih terbantu karena dukungan aparat posko desa, terutama dalam hal penelusuran kontak dan pengelolaan zona isolasi.
Namun, Alexander K. Ginting mengingatkan pemerintah harus terus menyediakan logistik terkait dengan kebutuhan PPKM skala mikro. Hal itu meliputi ketersediaan tes cepat antigen dan lain sebagainya.
"Jika hasilnya positif, harus dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan PCR," ujarnya.
Oleh sebab itu, ketersediaan logistik perlu terus dijaga agar tim pelacakan di lapangan tidak terkendala dalam menangani pandemi COVID-19 di tingkat mikro.
"Jadi, perlu diingat logistik ini penting sekali, rapid test antigen maupun PCR harus dipenuhi oleh Pemerintah," katanya.
Perlu diingat, lanjut dia, masyarakat yang diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 akan menjalani masa karantina yang tergolong menyenangkan sebab dilakukan di tingkat desa. Selain itu, para petugas yang bekerja juga menggunakan bahasa lokal sehingga lebih memudahkan komunikasi dengan masyarakat setempat.
"Penggunaan bahasa lokal ini bertujuan agar pelacakan yang dilakukan tidak menimbulkan stigmasisasi," katanya.
Penurunan kasus COVID-19 tersebut dapat dilihat dari melandainya pasien COVID-19 di rumah sakit, kasus kematian yang juga terus menurun, dan kasus kesembuhan yang meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Gol Witan Sulaeman Masuk Nominasi Terbaik Asia, Ini Daftar 7 Kandidat Lainnya
- Berusia 143 Tahun, Intip Produksi Roti Kecik Ganep Oleh-oleh Legendaris Solo
- Tersangka Pembunuh Wanita di Setren Wonogiri Pernah Bunuh Orang pada 2009
- Wapres Terpilih Gibran Blusukan Bagikan Susu Gratis ke Warga di Jakarta Utara
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KPK Periksa Empat Saksi Biaya Angkut APD Kemenkes pada 2020
- Yusril Serahkan Berkas Putusan Asli MK ke Prabowo Subianto
- KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah
- Menkes Budi Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan
- Ini Besaran Honor PPK Pilkada Serentak 2024
- Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
- Jenazah Pendiri Mustika RatuMooryati Soedibyo Akan Dimakamkan di Bogor Rabu Siang
Advertisement
Advertisement