Advertisement
Di Jawa Timur, Zona Merah Turun dari 13 Jadi 6 Wilayah tapi Tanpa Zona Hijau
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA - Jawa Timur mencatatkan zona merah dari sebelumnya 13 kabupaten/kota menjadi enam kabupaten/kota. Meskipun demikian, tak ada satupun wilayah kabupaten/kota di Jatim yang mendapatkan predikat zona hijau.
Satu-satunya wilayah yang sempat meraih predikat zona hijau adalah Kota Madiun, tetapi kini statusnya menjadi zona kuning dengan risiko terendah kedua setelah Kabupaten Banyuwangi.
Advertisement
Pada Rabu (15/7/2020), berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id, Jawa Timur mencatatkan 284 kasus baru dengan kasus terbanyak berada di Surabaya sebanyak 61 kasus baru, Bojonegoro 26 kasus baru, Blitar 16 kasus baru, dan Pasuruan 15 kasus baru.
Adapun, tingkat kesembuhan lebih tinggi, mencapai 444 orang dengan tingkat kesembuhan tertinggi berada di Surabaya sebanyak 135 orang, Kabupaten Sidoarjo 107 orang, Kota Mojokerto 53 orang, Gresik 33 orang, dan Pasuruan 32 orang.
Sementara itu, jumlah meninggal baru sebanyak 26 orang dengan 11 di Surabaya, 5 dari Sidoarjo, 2 dari Gresik, dan 2 dari Pasuruan.
Dengan tingginya tingkat kesembuhan, pada pekan lalu Jawa Timur masih memiliki 13 kabupaten/kota yang masuk ke dalam zona merah, yaitu Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro, Sampang, Tuban, Jombang, Nganjuk, dan Pamekasan.
Saat ini hanya ada enam kabupaten/kota yang masuk ke zona merah, yaitu Sidoarjo, Kota Mojokerto, Mojokerto, Kota Surabaya, Gresik, dan Bojonegoro.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, kendati tingkat penularan dan kematian sudah menurun, masyarakat tetap diharapkan mematuhi protokol kesehatan dengan 3 Jurus, yaitu jaga jarak, pakai masker, dan rajin mencuci tangan.
“Jumlah pasien sembuh memang semakin banyak, hampir setengah kasus konfirmasi di Indonesia. Tapi, tetap tidak boleh membuat masyakarat jadi lengah dan tidak melaksanakan 3 jurus tersebut,” kata dia.
Untuk melandaikan kurva penularan Covid-19, imbuh Reisa, jaga jarak aman 1-2 meter dari orang lain, hal ini efektif menghindari tertular dan menularkan.
Kemudian, pakai masker dengan benar terutama di ruang publik, hindari terkena atau menyebarkan droplet. Ganti masker tiap 4 jam sekali atau kalau sudah basah atau lembab, jangan lupa juga untuk bawa cadangan bisa untuk diri sendiri atau untuk dberikan ke orang lain ketika lupa membawa.
Selanjutnya, rajin mencuci tangan. Ini sangat ampuh untuk melunturkan lemak virus dan mematikan virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
Advertisement
Advertisement