Advertisement
Pedas! Warganet Sebut Kalung Antivirus Corona Bikinan Pemerintah sebagai Kalung Antibego

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kalung antivirus Corona yang dibikin pemerintah menjadi olok-olok warganet. Tanda pagar atau hashtag #KalungAntiBego menjadi salah satu topik yang tren (trending topic) di Twitter, Sabtu (4/7/2020).
Tagar bernada satire ini dikaitkan dengan kalung antivirus Corona yang kembali ramai dikabarkan sejumlah media. Berdasarkan pantauan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, kalung antivirus tersebut dipromosikan kembali oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketika menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Jumat (3/7/2020).
Advertisement
Bahkan, kalung hasil temuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) tersebut bakal diproduksi massal pada bulan depan.
Ini Dia Penampakan Kalung Anti Virus yang Rencananya Akan Diproduksi Massal oleh Mentan. Jadi, jangan negative thinking dulu ya, sapa tau mujarab end endingnya loe2 semua pada beli. We never know?#KalungAntiBego pic.twitter.com/sO7WGTfPUq
— Bent_Muhammad (@muhammad_bent) July 4, 2020
Kementan sebenarnya telah meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus di ruang utama Agriculture War Room (AWR), Jakarta, Jumat (8/5/2020). Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.
Saat itu, Mentan Syahrul yang didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono, mengatakan bahwa terobosan ini memiliki hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta dan gamma corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.
"Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus Covid-19," kata Mentan, sebagaimana dikutip dari laman resmi pertanian.go.id.
Sementara itu, Kepala Balitbangtan Fajry Jufri menjelaskan bahwa penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak Atsiri.
"Kami sudah mencobanya ke paduan yang terpapar virus covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu untuk dapat didistribusikan," jelasnya saat itu.
Sebelum kalung antivirus hasil penelitian Balitbangtan ini mengemuka, produk kalung antivirus bernama 'Virus Shut Out' terlebih dahulu mencuri perhatian di tengah wabah virus corona Covid-19 pada Maret lalu. Kala itu, produk tersebut sudah beredar dan diklaim bisa melindungi penggunanya dari virus patogen selama 30 hari per produk.
"ORIGINAL JAPAN 1000% . Produk yang lagi booming di Jepang. Dipakai di leher seperti pakai lanyard / tag, ampuh mengusir virus selama 30 hari. Melindungi virus dari jarak 1-2m . COCOK U/ ANAK” maupun DEWASA," bunyi penggalan iklannya di grup percakapan.
Di sana disebutkan kalau Virus Shut Out adalah perangkat perlindungan pribadi antivirus dan antibakteri. Cara kerjanya, melepaskan konsentrasi rendah klorin dioksida untuk menghilangkan kuman dan virus di udara sekitarnya dengan jarak 1-2 meter.
"Pilihan yang tepat untuk kamu yg bekerja di luar rumah dan banyak berinteraksi dengan banyak org. Mungkin di transportasi umum, dan ruang ramai lainnya di mana kuman dan virus di udara sangat beresiko."
Produk yang digolongkan sebagai pestisida ini telah dinyatakan dilarang masuk Amerika Serikat. Alasannya, belum terdaftar dan teruji. Selain itu, label yang dan arahan penggunaannya tak tersedia dalam bahasa Inggris.
Warganet langsung melambungkan kalung tersebut dengan tagar #KalungAntiBego.
Katanya ada kalung buat menangkal Virus Corona ya? ?
— ?????????? (@EtekewerNyengir) July 4, 2020
Coba itu yg buat N yg menggagas suruh pakai kalung itu trus msuk keruang Isolasi yg terkena Covid-19 tanpa mengunakan APD dan hanya kalung itu, sbagai Bahan contoh utk sblum dipasarkan ?#KalungAntiBego#KalungAntiBego pic.twitter.com/nlCONFQ0w6
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement