Advertisement
Ganjar Klaim Zona Merah Covid-19 di Jateng Tersisa 2 Daerah
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengklaim tinggal dua daerah di Jateng yang saat ini masih masuk kategori zona merah Covid-19. Kedua wilayah itu adalah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Kendati demikian, apa yang disampaikan Ganjar berbeda dengan data Gugus Tugas (Gusgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional maupun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Advertisement
Pada peta risiko persebaran Covid-19 milik Gusgas Covid-19 Nasional atau di situs web covid19.go.id/peta-risiko, setidaknya masih ada tiga daerah di Jateng yang dinyatakan zona merah. Ketiga daerah itu yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Demak.
BACA JUGA : 4 Kecamatan dan 6 Desa di Sleman Masih Masuk Zona
Sementara di laman covid.bappenas.go.id milik Bappenas per Senin (29/6/2020) disebutkan baru beberapa daerah di Jateng yang masuk kategori hijau. Di antaranya Cilacap, Banyumas, Brebes, Purbalingga, Purworejo, Banjarnegara, dan Salatiga. Sisanya masih masuk kategori berisiko tinggi atau zona merah Covid-19.
Data Bappenas itu ditentukan berdasarkan angka potensi penularan atau reproduksi efektif (RO) Covid-19 di suatu daerah. Jika angka RO masih berada di atas 1, maka wilayah tersebut masih dikategorikan zona merah. Namun jika di bawah 1, maka masuk kategori zona hijau.
Sementara itu, Ganjar menyebut jika zona merah di Jateng tinggal dua, yakni Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Namun, ada 11 daerah yang masih membutuhkan perhatian khusus.
BACA JUGA : Ini Wilayah di Sleman yang Masih Masuk Zona Hijau Corona
"Ada dua, Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Tetapi kita punya catatan sendiri yang juga masih kita awasi di samping dua daerah itu. Total ada 11 daerah yang kami anggap masih butuh perhatian khusus meskipun secara petanya sudah kategori sedang," kata Ganjar usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di gedung A Laintai 2 Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (29/6/2020).
Ganjar bakal terus melakukan upaya penanganan pada 11 daerah yang butuh perhatian tersebut. Salah satunya dengan menggencarkan tes Covid-19, baik rapid test maupun swab test dengan metode PCR.
Menurut Ganjar, PCR test di beberapa tempat yang sudah ada semuanya relatif siap. Hanya saja dalam rapat tadi disampaikan RSUP dr Kariadi membutuhkan satu alat atau mesin yang canggih karena alat yang ada saat ini merupakan tipe lama.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta beberapa daerah tidak melakukan pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, seperti Kota Semarang. Meski pun maklumat Polri tentang kerumunan telah dicabut.
"Justru dengan kondisi Semarang itu sebaiknya diperketat lagi agar kita bisa mengendalikan. Masyarakat tolong bantu Wali Kota agar ini bisa terkendali dengan baik,” ujar Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Megawati Ajukan Diri Sebagai Amicus Curiae di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Artinya
- Iran Serang Israel, Amerika Serikat Bakal Pangkas Kuota Ekspor Minyak
- Konflik di Timur Tengah, Qatar Minta Arab Saudi Meredam Situasi
- Pengemudi Fortuner Berpelat Nomor TNI dan Mengaku Adik Jenderal Telah Ditangkap, Ini Sosoknya
- Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata
Advertisement
Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Jadi Tersangka KPK, Begini Tanggapan Cak Imin
- Tiga Orang Tewas dalam Serangan Israel ke Lebanon, Termasuk Komandan Hizbullah
- Pengemudi Fortuner Berpelat Nomor TNI dan Mengaku Adik Jenderal Telah Ditangkap, Ini Sosoknya
- Konflik di Timur Tengah, Qatar Minta Arab Saudi Meredam Situasi
- Potensi Zakat di Jateng Capai Rp3,1 Triliun, Berperan Penting Dukung Program Pemerintah
- Iran Serang Israel, Amerika Serikat Bakal Pangkas Kuota Ekspor Minyak
- Tradisi Lebaran Pekalongan, Airnav: 15 Balon Udara Liar Dilaporkan oleh Pilot
Advertisement
Advertisement