Advertisement

Peneliti: Prediksi Puncak Penyebaran Corona saat Lebaran

Newswire
Selasa, 31 Maret 2020 - 12:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Peneliti: Prediksi Puncak Penyebaran Corona saat Lebaran Foto dari bentuk tiga dimensi model Virus Corona. - Reuters/ Dado Ruvic

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Puncak penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 di Indonesia diprediksi akan terjadi pada Mei hingga Juni 2020 atau bertepatan dengan bulan Ramadan dan lebaran.

Prediksi tersebut disampaikan Joko Hariyono selaku peneliti dari ASN Pemda DIY. Ia menggunakan metode prediksi berbasis konteks dalam menentukan periode puncak penyebaran Corona. Hasil penelitian yang digunakan berdasarkan data harian Corona di Indonesia per 21 Maret 2020.

Advertisement

"Dari perolehan data tersebut dihasilkan prediksi periode puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari dari kasus pertama ditemukan," kata Joko dalam laporan hasil penelitiannya, Selasa (31/3/2020).

Berbeda dengan hasil prediksi dalam penelitian sebelumnya, penelitian kali ini mempertimbangkan beberapa konteks sebagai variabel deviasi untuk menentukan rentang waktu dari awal wabah Covid-19 terjadi di tanah air, hingga Indonesia dinyatakan sembuh dari wabah tersebut.

Konteks yang menjadi pertimbangan antara lain Inisiatif pemerintah dalam membangun kebijakan yang terintegrasi dengan seluruh daerah di tanah air sebagai Informasi Makro, kesiapan penyelesaian secara masif dan penegakan disiplin tindakan preventif untuk menekan angka pertambahan harian, sebagai Informasi pembatasan (restriction); serta internalisasi prosedur preventif oleh masing-masing individu, sebagai informasi individu.

Diperkirakan masa akhir penyebaran virus corona, jumlah kasus orang terinfeksi corona tidak kurang dari 10.000 kasus. "Faktor lemahnya penerapan ketegasan Pemerintah ini yang ditengarai peningkatkan angka penambahan harian yang tinggi," ungkapnya.

Periode krisis diperkirakan terjadi pada rentang 40 hingga 70 hari. Dalam periode tersebut, angka penambahan pasien mengalami peningkatan yang cukup drastis.

Sementara itu, waktu penyembuhan diprediksi akan berlangsung lebih lama, yakni 120 hingga 150 hari dari kasus pertama ditemukan atau sekitar bulan Juni hingga Juli 2020.

"Lemahnya ketegasan pemerintah mempengaruhi sebaran kurva dan waktu recovery lebih lama," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement