Advertisement
Biden Peringatkan Netanyahu untuk Melindungi Warga Sipil Gaza

Advertisement
Harianjogja.com, WASHINGTON—Dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menegaskan Israel harus melindungi warga sipil Jalur Gaza yang terkepung.
Biden menandaskan Israel harus "memisahkan mana penduduk sipil dan mana Hamas termasuk melalui jalur yang membuat orang bisa pindah dengan aman dari wilayah berbahaya itu," kata Gedung Putih dikutip Jumat (8/12/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Perdana Menteri Israel Sebut Presiden Palestina Tidak Akan Bisa Menguasai Gaza
"Presiden menggarisbawahi pentingnya berlanjut dan berkesinambungannya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dia menyambut baik keputusan yang dikeluarkan Israel baru-baru ini yang memastikan jumlah bahan bakar akan memenuhi kebutuhan yang diperlukan, namun menekankan bahwa masih lebih banyak lagi bantuan sangat dibutuhkan secara menyeluruh," kata Gedung Putih.
"Presiden menyampaikan keprihatinan mendalamnya terhadap sandera yang masih berada di Gaza. Ia menegaskan kembali bahwa ICRC harus diizinkan mendapat akses kepada sisa sandera yang disekap teroris Hamas," tambah Gedung Putih.
Seruan tersebut muncul ketika para pejabat Gaza mengungkapkan setidaknya 17.177 orang tewas sejak Israel memulai perang di wilayah pesisir tersebut sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober.
Mayoritas korban tewas di Gaza atau sekitar 70 persen adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 46 ribu lainnya terluka. Sudah 1,9 juta orang mengungsi, atau 85 persen dari total penduduk Gaza. Menurut PBB, kebanyakan dari mereka kekurangan kebutuhan seperti makanan, air, tempat tinggal layak dan fasilitas sanitasi, serta perawatan medis.
Dalam percakapan telepon terpisah dengan Raja Yordania Abdullah, Biden "menegaskan kembali komitmennya untuk memfasilitasi penambahan dan keberlanjutan pengiriman bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan warga sipil di Gaza, dan berterima kasih kepada Yang Mulia atas kemitraan besar Yordania dalam upaya ini."
"Presiden dan Raja Abdullah menegaskan komitmen mereka untuk bekerja sama dan dengan mitra regional lainnya untuk menciptakan kondisi perdamaian yang tahan lama dan berkelanjutan di Timur Tengah termasuk pembentukan negara Palestina," kata Gedung Putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jateng Alami Inflasi 2,2 Persen Juni 2025, Tertinggi Sejak LIma Bulan Terakhir
- Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Rabu 2 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
- Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
- Otoritas Iran Menyebut Korban Meninggal Akibat Serangan Israel Capai 935 Orang
- Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
- Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
- 3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
- Nikita Mirzani Diborgol Saat Hadiri Sidang di PN Jaksel
Advertisement
Advertisement