Advertisement
Mengenal Viruz Oz yang Makan Korban Jiwa di Jepang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pekan lalu, seorang perempuan di Jepang meninggal dunia akibat virus OZ. Ini merupakan kasus kematian pertama akibat virus tersebut.
Hal itu tentu saja membuat dunia waspada, terutama setelah dunia mulai menjalani kehidupan normal pasca didera covid-19.
Advertisement
BACA JUGA: Awas, Ada Peningkatan Virus yang Mengancam saat El-Nino
Virus Oz adalah virus tick-borne baru yang pertama kali diisolasi di Jepang pada tahun 2018. Itu milik genus Thogotovirus dalam keluarga Orthomyxoviridae.
Virus Oz pertama kali terdeteksi pada kutu Amblyomma testudinarium yang dikumpulkan di prefektur Ehime, Jepang barat.
Virus Oz dapat menyebabkan infeksi mematikan pada tikus menyusui, menunjukkan potensi patogeniknya.
Infeksi manusia pertama dengan virus Oz dilaporkan pada tahun 2022, pada seorang wanita berusia 70-an dari Prefektur Ibaraki, Jepang.
Dia dirawat di rumah sakit dengan gejala demam, kelelahan, dan radang paru-paru. Kutu yang membesar ditemukan di pahanya.
Sayangnya, dia meninggal 26 hari setelah dirawat di rumah sakit karena miokarditis, yaitu radang otot jantung. Ini adalah kematian pertama yang dilaporkan terkait dengan infeksi virus Oz.
Virus Oz tampaknya ditularkan melalui gigitan kutu, khususnya spesies kutu A. testudinarium yang banyak ditemukan di Jepang.
Reservoir alami dari virus Oz masih belum diketahui. Saat ini tidak ada vaksin yang tersedia untuk virus Oz. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya gejala, epidemiologi, dan risiko yang terkait dengan infeksi virus Oz pada manusia.
Virus Oz adalah thogotovirus baru yang diisolasi dari kutu yang menyebabkan infeksi mematikan pada tikus. Kami melakukan serosurveilans infeksi virus Oz di antara manusia dan mamalia liar di Jepang menggunakan uji netralisasi virus dan ELISA.
Hasil menunjukkan bahwa virus Oz mungkin secara alami menginfeksi manusia dan inang mamalia lainnya.
Menurut National Institute of Infectious Diseases, virus Oz ditularkan oleh kutu yang menyebar dan hidup di daerah berumput, dan belum tentu berakibat fatal atau mematikan, dan dunia masih membutuhkan studi dan penelitian lebih lanjut tentang virus ini, terutama dengan adanya dari banyak spesies dari daerah Jepang.
Efek dari gigitan virus oz termasuk suhu tinggi, kelelahan, sakit kepala, dan dengan meningkatnya penyakit, orang yang terinfeksi mungkin mengalami kesulitan bernapas dan pembengkakan pada ekstremitas.
Sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Oz, meskipun antibodi terhadap virus tersebut telah ditemukan pada monyet liar, babi dan rusa di Prefektur Chiba dekat Tokyo, bahkan ada beberapa orang yang tubuhnya mengandung antivirus, namun hal tersebut masih di bawah studi ilmiah dan penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Homestay di Kawasan Borobudur Ramai Dikunjungi Wisatawan
- Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
- Pakistan Sebut Mempertimbangkan Opsi Damai dengan India, Ini Syaratnya
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
Advertisement