Advertisement
Sri Mulyani Nilai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen Realistis
_1684235555.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani memandang target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,3 – 5,7 persen pada 2024 realistis untuk dicapai. Pemerintah juga fokus dalam meningkatkan kewaspadaan dari gejolak global.
Kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF), yang nantinya menjadi dasar dari APBN Tahun Anggaran 2024, mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan dapat mencapai 5,3 persen hingga 5,7 persen.
Advertisement
“Pemerintah memandang asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 antara 5,3 - 5,7% adalah sebuah proyeksi yang realistis,” ujar Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dikutip pada Jumat (2/6/2023).
Sri Mulyani menuturkan sebagai negara dengan sistem ekonomi terbuka, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan dipengaruhi dinamika dan prospek ekonomi global, serta faktor-faktor domestik.
Menurut Menkeu, prospek pertumbuhan dari sisi global untuk tahun 2024 diperkirakan membaik dibandingkan tahun ini yang dianggap sebagai tahun yang paling lemah.
Pertumbuhan ekonomi global tahun depan diperkirakan mengalami akselerasi dibandingkan dengan tahun 2023, yang diproyeksikan mencapai 2,8%. Adapun, tahun depan, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 3 persen.
“Dilihat dari volume perdagangan dunia diperkirakan juga lebih baik atau pulih, meningkat dari 2,4 persen di tahun 2023 menjadi tumbuh 3,5 persen tahun 2024,” katanya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga akan didukung produk hilirisasi yang terus diperkuat untuk menopang daya saing produk ekspor Indonesia.
Dari sisi domestik, aktivitas konsumsi dari sisi agregat demand juga diperkirakan akan menguat pada 2024. Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada tahun depan dan percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural juga diperkirakan mendorong aktivitas perekonomian.
Namun demikian, pemerintah juga memandang pentingnya peningkatan kewaspadaan gejolak global. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan antisipasi dari berbagai tantangan lain dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Masalah perubahan iklim dan perkembangan teknologi informasi dan digital yang cepat, serta ancaman pandemi juga masih menjadi risiko yang harus kita perhitungkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Seratusan Orang Tonton Tari Sufi dan Ketoprak Sekaten di Masjid Agung Solo
- Hasil Lengkap Liga Europa 2023 Dini Hari Tadi: Liverpool Perkasa, Brighton Keok
- Nilai Investasi Rp5,4 Triliun, Semarang Kebut Rencana Detail Tata Ruang Bergas
- Potret Ramainya Pasar Malam Sekaten Solo, Ada Banyak Wahana Permainan Seru
Berita Pilihan
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
- Cerita Soebronto Laras dan Kecintaannya pada Otomotif
- Soebronto Laras Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang Tokoh Otomotif Nasional
- Nasabah Diteror DC AdaKami hingga Bunuh Diri, Berikut Sikap OJK
- Diintimidasi Alat Negara, Anies Sebut Taipan Takut Bantu Dirinya
Advertisement

Kasus Keracunan di Girisubo Gunungkidul, Penyebab Kematian Menunggu Hasil Laboratorium
Advertisement

Wisatawan Mancanegara Mulai Melirik Desa Wisata di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Video Mirip Kaesang Viral, PDIP Punya Pesan Ini
- Soebronto Laras Dimakamkan di TPU Karet Bivak
- Kantor Bupati dan Gedung DPRD Pohuwato Dibakar Massa
- Setelah Terbakar, Pemulihan Ekosistem Gunung Bromo Butuh Waktu 5 Tahun
- Belajar Cegah Hoaks, Puluhan Orang Ikuti Program Tular Nalar di DIY
- OJK Dorong Pelindungan Konsumen Pinjol agar Diperkuat
- Kereta Cepat WHOOSH, dari Jebakan Utang China hingga Buang-Buang Uang
Advertisement
Advertisement