Advertisement
Fakta Gempa Turki Sangat Berbahaya, Telan Ribuan Korban Jiwa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa M7,8 mengguncang Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023) pagi meruntuhkan ribuan bangunan hingga rata dengan tanah.
Gempa ini dikabarkan menewaskan lebih dari 2.600 orang dan diperkirakan akan terus bertambah karena proses pencarian korban serta evakuasi masih terus dilakukan.
Advertisement
Mengapa gempa bumi kali ini sangat mematikan?
Dilansir dari CNA, Senin (7/2/2023), dengan kekuatan nyaris 8 magnitudo, gempa tersebut menyebabkan kehancuran luar biasa. Apalagi, gempa terjadi di wilayah berpenduduk. Gempa ini pun menjadi yang terkuat, yang pernah melanda Turki sejak 1939.
BACA JUGA : 1.200 Korban Gempa Turki dan Suriah Meninggal Dunia, 5.000 Luka-luka
"Alasan lain adalah bahwa itu terjadi pada pukul 4.17 pagi, yang berarti bahwa orang-orang yang sedang tidur terperangkap ketika rumah mereka runtuh," kata Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey, kepada AFP.
Musson juga mengatakan, konstruksi bangunan di sana juga tidak didesain tahan gempa besar.
Adapun, Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Sebuah gempa di sepanjang garis patahan Anatolia Utara di wilayah Turki utara Duzce menewaskan lebih dari 17.000 orang pada 1999. Namun, gempa kemarin terjadi di sisi lain negara itu, di sepanjang patahan Anatolia Timur.
Sesar Anatolia Timur tidak memiliki gempa berkekuatan magnitudo 7 selama lebih dari 2 abad, yang membuat orang-orang mengabaikan risiko keberbahayaannya.
BACA JUGA : Update Gempa Turki: 1.504 Orang Dilaporkan Tewas, 592 di Antaranya di Suriah
"Karena sudah begitu lama sejak gempa besar terakhir, cukup banyak energi, mungkin telah terkumpul," menurut teori Musson.
Selain itu, cuaca musim dingin yang membekukan menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal dan menghambat upaya untuk menemukan orang yang selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
Advertisement

BPBD Gunungkidul Mulai Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
Advertisement
Advertisement