Advertisement
Indonesia Mulai Lirik Nuklir sebagai Pembangkit Listrik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah disebut telah memasukkan nuklir dalam peta jalan interkoneksi hingga 2060 mendatang.
Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob Effendi mengatakan dalam peta jalan untuk menyambungkan lima area utama kelistrikan di Indonesia atau yang dikenal dengan istilah super grid. Pemerintah disebut telah memasukkan energi nuklir sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan.
Advertisement
BACA JUGA : Babarsari Akan Dikembangkan Jadi Pusat Sains dan Edukasi
Bob mengatakan dalam interkoneksi super grid Indonesia pada 2060, nuklir akan berkontribusi sekitar 32 gigawatt (GW) dalam bauran energi.
"Menteri ESDM berencana 6 GW di Sumatra, dan 26 GW di Kalimantan dari pembangkit listrik tenaga nuklir," ujarnya dalam unggahan Twitter pribadinya yang dikutip pada Sabtu (28/1/2023).
Pemerintah menyetujui pembentukan Majelis Tenaga Nuklir (MTN) yang diatur dalam rancangan undang-undang energi baru dan energi terbarukan (RUU EBET).
Persetujuan itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menyerahkan rancangan daftar inventarisasi masalah atau DIM RUU EBET Inisiatif DPR RI dalam rapat kerja Komisi VII pada 29 November 2021.
Arifin mengusulkan kewenangan MTN menyasar pada pengkajian kebijakan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta penyusunan rekomendasi kebijakan.
“Selain itu, pemerintah mengusulkan pelaksana PLTN [pembangkit listrik tenaga nuklir] adalah badan usaha yang mempunyai kompetensi di bidang ketenaganukliran untuk listrik,” kata Arifin.
Sementara itu, Arifin menjelaskan super grid dilakukan karena sumber-sumber EBT banyak yang berlokasi di daerah-daerah yang jauh dari masyarakat maupun industri, atau dapat dikatakan sedikit permintaan akan listrik.
BACA JUGA : Indonesia Bersiap Menambang Bahan Nuklir, Ini Risikonya
Untuk itu, super grid bisa menjadi jalan untuk menyalurkan listrik dari sumber EBT ke tempat lain yang lebih membutuhkan listrik.
Arifin menjelaskan bahwa dengan super grid adalah salah satu upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat karena banyak menggunakan pembangkit berbahan dasar dari EBT. Hal itu didukung pula bahwa isu global terkini adalah terkait dengan green industry yang sedikit atau bahkan tidak menghasilkan emisi karbon.
"Seperti di Sulawesi yang memiliki banyak industri serta pemurnian mineral yang memerlukan listrik sangat besar, saat ini pembangkit listriknya menggunakan batu bara, ke depan nanti bukan tidak mungkin akan ada persyaratan proses mineral harus ramah lingkungan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini (20/4/2024)
- Ketegangan di Timur Tengah Diperkirakan Berdampak pada Pasar Keuangan Global
- Pertamina Tegaskan Tak Ada Ketergantungan BBM Indonesia dari Timur Tengah
- Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (20/4/2024): Banyak Film Keren Tayang di Weekend
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
- Palestina Kecam Veto AS Soal Keanggotaan Penuh di PBB
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
Advertisement
Advertisement