Advertisement
Luhut Sebut Indonesia Tak Akan Impor Bahan Bakar Fosil Mulai 2045

Advertisement
Harianjogja.com, DAVOS—Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia secara bertahap tidak lagi mengimpor bahan bakar fosil. Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela perhelatan world Economic Forum (WEF) Annual Meeting di Davos, Swiss pada Selasa (17/1/2023).
Luhut mengatakan Indonesia memiliki potensi renewable energy mencapai 437,4 giga watt (GW). Menurutnya, Indonesia harus berinvestasi pada dekarbonisasi pembangkit listrik melalui transisi energi.
Advertisement
"Peta jalan dekarbonisasi Indonesia membutuhkan industri untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi," paparnya dalam panel Indonesia Net Zero Pathway: Opportunity & Challanges dalam Indonesia Pavilion 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1).
Indonesia, lanjutnya membangun ekonom hijau berdasarkan pada lima pilar, yakni dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik, transportasi rendah karbon melalui kendaraan listrik, alternatif bahan bakar, industri hijau, dan carbon sinks.
Terkait dengan bahan bakar alternatif, Luhut mengatakan pada 2045 Indonesia dapat menghasilkan sekitar 100 juta ton crude palm oil (CPO). Dari situ, 30% digunakan untuk pangan, 70 persen akan digunakan untuk etanol setelah melalui riset.
"Jadi saat itu kami tidak perlu lagi mengimpor bahan bakar fosil [pada 2045]," ucap Luhut.
Muhammad Yusrizki, Ketua Kadin Indonesia Net Zero Hub menambahkan Indonesia telah mengambil langkah positif yang signifikan menuju masa depan Net Zero pada 2060. Langkah konkret itu mencakup strategi termasuk dekarbonisasi industri, elektrifikasi, skema pensiun dini PLTU, restorasi mangrove.
"Untuk mewujudkan itu semua, tentunya kita akan memerlukan kolaborasi dari banyak pihak terkait, baik itu pemerintah, pemimpin industri, asosiasi, organisasi kemasyarakatan, serta para investor untuk bersama meraup potensi ekonomi hijau dan sekaligus berkontribusi kepada upaya mitigasi perubahan iklim,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement