Advertisement
Prediksi BMKG: Ini Daftar Wilayah yang Diguyur Hujan Lebat saat Malam Tahun Baru 2023

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan ringan hingga lebat di sebagian wilayah Indonesia pada malam Tahun Baru 2023 atau 31 Desember 2022.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa peningkatan curah hujan yang berpotensi menjadi cuaca ekstrem ini akan terjadi selama beberapa hari ke depan.
Advertisement
"Hal tersebut terjadi mulai tanggal 30 Desember 2022, dimana potensi tersebut dapat berlanjut hingga 1 Januari 2023 dini hari," kata Dwikorita dilansir dari laman resmi BMKG, Sabtu (31/12/2022).
BMKG juga memprediksi intensitas hujan cenderung cukup merata dengan peningkatan intensitas pada dini hari dan sore hari pada 31 Desember.
"Jadi tanggal 31 Desember, yang semula situasinya semakin baik, ternyata 31 Desember ini pun situasinya masih merah pink. Pink itu adalah intensitas hujan kategori tinggi, yaitu ekstrem di batasan ekstrem 150 mm per 24 jam. Ini capai intensitas tersebut dan bisa terlampaui, jadi ini perubahan sangat signifikan yang perlu disampaikan ke masyarakat bahwa situasinya tidak sebaik prediksi kemarin," katanya.
Dwikorita menjelaskan ada perbedaan prediksi yang dipaparkan BMKG pada hari sebelumnya karena kemunculan dua fenomena baru. Pertama yakni hilangnya bibit siklon di utara yang signifikan mengurangi awan-awan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di Jawa bagian utara dan Laut Jawa.
Fenomena kedua yakni munculnya tekanan rendah eks siklon tropis Ellie. Kedua fenomena ini membuat warna merah dan pink pada peta menguat kembali.
"Yang kemarin bersih sekarang menguat lagi merahnya karena yang menghambat hilang di utara dan ada eks siklon bibit Ellie di selatan. Tekanan ini seolah-olah mengisap merah yang muncul kembali di utara menjadi tertarik masuk di wilayah Jawa," ujarnya.
BACA JUGA: Bertambah Lagi, Spot Merayakan Tahun Baru Seru di Bantul Ada di 2 Lokasi Ini
Beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara,
"Dasar pertimbangan dari masih signifikannya potensi cuaca ekstrem tersebut adalah karena masih teridentifikasi aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan" katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
- Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Perwakilan google Penuhi Panggilan Penyidik Kejagung
- Polisi tangkap Seorang Artis Sinetron Terkait Kasus Pemerasan
- Gunung Semeru Kembali Meletus, Tinggi Letusan 1 Kilometer
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement

Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Buntut Putusan MK Soal Pemilu dan Pilkada, DPR Bantah Ada Perdebatan
- Serapan Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya 7 Persen, Ini Alasan Badan Gizi Nasional
- Pemerintah Akan Gunakan Teknologi AI untuk Pemetaan Potensi Siswa Sekolah Rakyat
- Lawatan Presiden Prabowo ke Arab Saudi untuk Bahas Kampung Haji hingga Konflik Timur Tengah
- Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
- Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Kepulauan Tokara Jepang
- Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement
Advertisement