Advertisement
Jelajah Kuliner: Kabupaten Megalang Maksimalkan Potensi Kuliner Berbasis Bahan Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, KABUPATEN MAGELANG—Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang terus mengembangkan potensi kuliner di wilayahnya. Salah satunya melalui peran desa wisata.
Sebagai satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kuliner, di desa wisata didorong memaksimalkan pemanfaatkan bahan baku lokal. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein, mencontohkan beberapa bahan lokal di Kabupaten Magelang seperti ketela, tales, pisang, salak, dan lainnya.
Advertisement
“Perlu diolah lebih lanjut untuk mendapat nilai tambah. Apabila dijual saat masa panen nilai ekonominya rendah. Misal salak bisa dijadikan untuk manisan, nilai ekonominya lebih tinggi,” kata Husein saat ditemui Tim Jelajah Kuliner: Merawat Masakan Warisan Leluhur di Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Jumat (23/9/2022).
Jelalah Kuliner ini merupakan kerja sama Harian Jogja dengan Badan Otorita Borobudur dan Alfamart.
Nantinya, hasil olahan bahan lokal ini bisa menjadi pendukung sektor pariwisata. Pada dasarnya, Husein membagi kuliner menjadi dua jenis: basah dan kering. Kuliner kering bisa untuk oleh-oleh. Sementara kuliner basah yang bisa dinikmati di tempat.
Sejarah kuliner di Magelang sudah berjalan jauh-jauh tahun ke belakang. Dalam relief Candi Borobudur misalnya, terdapat setidaknya 114 jenis kuliner. Beberapa yang menjadi andalan dan masih ada sampai saat ini seperti belut.
“Namun seiring berjalannya waktu, justru yang berkembang dari sisi masakan ikan yaitu ikan beong. Ikan tersebut diolah dengan bumbu mangut. Belum lengkap kalau ke Magelang jika belum menikmati mangut,” katanya.
Baik kuliner kering maupun basah, Husein menganggap pengolahan bahan lokal bisa semakin semarak dan inovatif. Pada saatnya nanti, ekonomi masyarakat pula yang akan terdampak dan bisa lebih baik melalui sektor kuliner.
BACA JUGA: Jelajah Kuliner: Resep Leluhur Kopi Pit, Merawat Warisan dan Pengunci Kenangan
Pemerintah Kabupaten Magelang mendukung sektor ini dengan memfasilitasi sampai meregulasi aturannya. Pemerintah melihat kebutuhan masyarakat yang kemudian dikolaborasikan dengan rencana setiap tahunnya yang sudah ada. Pemerintah membantu usaha kuliner berupa kredit usaha rakyat. Melalui Bank Bapas 69, pelaku usaha bisa mendapat bantuan dana untuk memaksimalkan kegiatannya.
“Harapannya, untuk menyongsong destinasi superprioritas di Magelang, khususnya Borobudur, semua sektor menyambut dengan gegap gempita. Masyarakat tidak hanya sebagai penonton, tapi juga menjadi subjek yang terlibat di dalamnya. Ini tentunya tidak lepas dengan upaya bersama-sama,” kata Husein.
“Perlu upaya yang adaptif, menyesuaikan diri, kreatif, inovatif, dan kolaboratif.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement