Advertisement
Banda Purbakala di Klaten Banyak Terbengkalai
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Benda peninggalan era Mataram Kuno di Kabupaten Klaten ditemukan menyebar ke berbagai daerah dan mayoritas masih terbengkalai.
BACA JUGA: Rumah Hantu Dibuka Di Malioboro, Ibu Hamil Disarankan Tak Masuk
Advertisement
Humas Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi, mengatakan sebaran temuan objek diduga cagar budaya (ODCB), benda cagar budaya (BCB) maupun berupa situs merata hampir di semua kecamatan.
Dari data yang dia miliki, Hari memperkirakan ada 158 lokasi temuan ODCB, BCB, maupun situs. Jumlah itu baru temuan berkaitan dengan peninggalan era Mataram Kuno atau antara abad ke-8 hingga ke-10.
Hari memperkirakan ada lebih dari 20 situs dan sebagian masih terpendam di dalam tanah. Lokasinya juga menyebar ke berbagai wilayah. Hari mendorong ada penelitian lebih lanjut dari instansi terkait untuk menggali situs-situs yang masih terpendam.
Hari mengatakan hampir semua temuan ODCB, BCB, maupun situs dan BCB di Klaten telantar. Kondisi situs terlantar itu termasuk situs yang berada di bawah pengelolaan pemerintah, seperti Situs Kali Woro serta Candi Karangnongko.
“Situs yang berada di bawah kewenangan pemerintah saja telantar apalagi yang belum,” jelas Hari, Jumat (15/4).
Hari mendorong berbagai pihak ikut merawat situs maupun temuan ODCB dan BCB di wilayah masing-masing.
“Jangan sampai sejarah yang ada kemudian hilang,” kata dia.
Tak Terawat
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan di Klaten banyak ditemukan jejak peninggalan era Mataram Kuno yang berupa temuan lepas maupun bagian dari situs. Terkait kondisi temuan-temuan itu, Susi mengakui temuan terutama ODCB lepas banyak yang tak terawat.
Dia mencontohkan seperti satu yoni di wilayah Delanggu yang kini dibiarkan di tepian jalan. Begitu pula dengan ODCB di wilayah Brangkal yang tak jauh dari kawasan bakal kena proyek tol.
Susi menjelaskan Disbudporapar belakangan membawa temuan-temuan lepas tersebut guna dirawat oleh pemkab. Temuan-temuan itu dikumpulkan di kawasan galeri seni Monumen Juang 45 Klaten yang digadang-gadang menjadi museum daerah.
BACA JUGA: Gejayan Dadi Siji, Gerakan Menolak Kekerasan Jalanan dengan Cara Asyik
Namun, proses pemindahan dari lokasi temuan itu tak semuanya berjalan mulus. Beberapa pihak masih belum mengizinkan ODCB yang ada di wilayah mereka diangkut dan dirawat Disbudporapar.
“Upaya kami ketika ada temuan lepas dan kondisinya rawan serta tak terawat kami ambil. Tetapi memang ada beberapa desa yang tidak mengizinkan temuan-temuan itu dibawa ke dinas. Sementara, untuk temuan yang ada di pekarangan warga, rata-rata warga mengizinkan dan saat ini kami sudah memindahkan sekitar 26 ODCB,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Barbados Mengumumkan Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
Advertisement
Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
- Pelajar SMA Negeri 1 Cisaat Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibra
- Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya
Advertisement
Advertisement