Advertisement
Dipolisikan Luhut, Pengacara: Haris Azhar Bicara Berdasarkan Riset dan Data Valid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kuasa Hukum Haris Azhar, Nurkholis, membantah kliennya telah melakukan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinvest) Luhut Binsar Pandjaitan.
Dia mengatakan pernyataan yang disampaikan dalam video yang diunggah Haris Azhar ke Youtube dengan judul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Pos Militer Intan Jaya berdasarkan riset dengan data yang valid.
Advertisement
"Terkait dengan perihal pencemaran nama baik, kami yakin riset yang disampaikan teman-teman koalisi NGO mengacu kepada data yang valid," ujar Nurkholis dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/9/2021).
Selain itu, sambungnya, pihaknya selalu menyertakan tujuan, maksud, beserta bukti yang diminta dalam memberikan jawaban atas somasi yang dilayangkan.
Adapun, Haris Azhar dan Fatiya Maulidiyanti dilaporkan atas dugaan tindak pidana menyebarkan fitnah dan informasi palsu atau hoaks pada video yang diunggah ke Youtube dengan judul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Pos Militer Intan Jaya.
Laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, ter tanggal 22 September 2021. Dalam laporannya Luhut turut menyertakan barang bukti video yang diduga diunggah oleh akun YouTube milik Haris Azhar.
Luhut tercatat telah melayangkan somasi pada 26 Agustus dan somasi kedua pada 2 September 2021 dengan batas waktu 5 x 24 jam. Somasi kedua dilakukan karena Luhut merasa tidak puas dengan jawaban Haris Azhar.
Luhut meminta Haris menjelaskan mengenai motif, serta maksud dan tujuan dari unggahan di akun YouTube pribadinya yang berjudul 'Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!'.
BACA JUGA: Update Covid-19 DIY 22 September: Kasus Terbanyak dari Bantul
Selain dilaporkan ke polisi, Luhut juga mengajukan gugatan perdata Rp100 miliar kepada Haris Azhar dan Fatia.
Menko Luhut datang langsung untuk melaporkan dua aktivis tersebut. Dia menilai bahwa Haris dan Fatia tidak memiliki etikat baik untuk menyelesaikan persoalan itu di luar jalur hukum. Apalagi dua aktivis itu juga telah dua kali menerima somasi untuk meminta maaf atas tuduhan dirinya di balik operasi militer di Intan Jaya.
"Saya kan harus mempertahankan nama baik saya, anak, cucu saya. Jadi saya kira sudah keterlaluan karena dua kali saya sudah (somasi) agar minta maaf, tidak mau minta maaf," kata Luhut, Rabu (22/9/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bunuh Ibu Kandung Dengan Tabung Gas di Bogor
- Hujan Guyur Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini, Termasuk DIY
- Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
- Remaja Korban Judi Online Diusulkan Direhabilitasi
- Lapisan Es di Pegunungan Jaya Wijaya Papua Susut dari Tebal 32 Meter Kini Hanya Empat Meter
Advertisement
Insinerator Pemusnah Sampah Akan Dioperasikan di 2 Lokasi pada Januari 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR RI Haryanto Terbukti Langgar Kode Etik Akibat Video Bermuatan Asusila
- BI Minta PJSP Lakukan Deteksi Dini Potensi Transaksi Judi Online
- Kasus TPPU: Kejagung Kembali Sita Aset Duta Palma Rp288 Miliar
- Anggota DPR RI Yulius Setiarto Beberkan Alasan Unggah Isu Partai Coklat di Medsos Pribadinya
- KPK Periksa Eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi
- Mendag Budi Santoso Bongkar Impor Ilegal Keramik Senilai Rp9,8 Miliar
- Kasus Polisi Semarang Tembak Pelajar: Keluarga Korban Kecewa Tak Dihadirkan di Rapat DPR RI
Advertisement
Advertisement