Advertisement
Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Tsunami Covid-19, 100.000 Kasus per Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyebut pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Dia mengatakan pemerintah telah menyusun sejumlah strategi guna mengendalikan pandemi Covid-19 seiring dengan diberlakukannya PPKM Darurat di Jawa dan Bali.
Advertisement
“Kalau kita bicara worst case scenario untuk 60.000 [kasus] kita sudah cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100.000, tetapi kita pun sudah rancang sekarang kalau sudah sampai ke sana,” katanya dalam konferensi pers pada Kamis (15/7/2021).
Beberapa cara di antaranya adalah meningkatkan jumlah tenaga kesehatan, meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit, menggenjot jumlah vaksinasi, hingga mencari bantuan untuk memasok suplai oksigen dari negara lain.
Pemerintah telah merekrut lebih dari 2.000 mahasiswa kedokteran dan keperawatan yang baru lulus untuk dialokasikan menjadi tenaga bantuan, setelah diberikan pelatihan, vaksinasi lengkap serta tes kesehatan.
Selain itu, Presiden Joko Widodo akan meluncurkan 300.000 paket obat gratis untuk pasien bergejala ringan, yang terbagi menjadi 10 persen untuk OTG (orang tanpa gejala), 60 persen gejala demam dan anosmia, 30 persen gejala ringan demam dan batuk.
"Target penerima paket obat ini adalah masyarakat yang kurang mampu dan sulit mengakses obat-obatan," tutur Menko Luhut.
Untuk memperkuat upaya di dalam negeri, dia menyatakan bahwa pemerintah juga memperoleh tawaran dukungan kerjasama internasional dalam bentuk barang, baik dari segi obat-obatan maupun peralatan kesehatan.
Lebih jauh, untuk mengatasi kekurangan pasokan oksigen, pemerintah telah memaksimalkan cadangan oksigen untuk didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia. Iso tank juga telah dimobilisasikan dari industri untuk menampung kebutuhan oksigen cair.
Seperti diketahui, Indonesia telah menerima cukup banyak bantuan baik dari pemerintah maupun swasta asing untuk memenuhi kebutuhan medis pasien Covid-19.
Di antaranya adalah vaksin dari Jepang (998.400 dosis), Uni Emirat Arab (250.000 dosis), dan Amerika Serikat (4,5 juta dosis) vaksin Moderna.
Sementara itu, Singapura, China, Uni Emirat Arab, dan Australia menyumbang berbagai kebutuhan medis seperti ventilator, oksigen silinder, konsentrator oksigen, dan alat pelindung diri (APD).
“Kami akan sebar ke semua rumah sakit di Indonesia sehingga keterisian bed ratio kita yang tadinya 1/1.000, dengan ini akan menjadi 1,6/1.000. Jadi fasilitas rumah sakit kita akan semakin baik,” paparnya.
Adapun upaya mempercepat vaksinasi sedang dilakukan, meskipun target sebesar 1 juta per hari masih seringkali belum tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Pemkab Gunungkidul: Pembangunan Jalan Bantu Mengentaskan Kemiskinan
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kampanye Hari Ini, Ganjar ke Kalimantan Timur
- Empat Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Ayah Mereka Diduga Pelaku KDRT
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian 4 Anak di Jakarta Selatan
- Penumpang Pesawat Pelita Air Bercanda soal Ancaman Bom Terancam Penjara Satu Tahun
- 29 Desa di Jateng Jadi Percontohan Desa Anti Korupsi
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
- Kurang 24 Jam, Sedikitnya 100 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel
Advertisement
Advertisement