Advertisement
Pemerintah Siapkan Skenario Terburuk Tsunami Covid-19, 100.000 Kasus per Hari
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Rabu (8/1/2020). Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kedaulatan Indonesia tak bisa diganggu gugat oleh negara manapun meski belakangan ini sedang ramai masuknya kapal asal China ke Perairan Natuna dan melakukan pencurian ikan. Bisnis - Dedi Gunawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyebut pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Dia mengatakan pemerintah telah menyusun sejumlah strategi guna mengendalikan pandemi Covid-19 seiring dengan diberlakukannya PPKM Darurat di Jawa dan Bali.
Advertisement
“Kalau kita bicara worst case scenario untuk 60.000 [kasus] kita sudah cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100.000, tetapi kita pun sudah rancang sekarang kalau sudah sampai ke sana,” katanya dalam konferensi pers pada Kamis (15/7/2021).
Beberapa cara di antaranya adalah meningkatkan jumlah tenaga kesehatan, meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit, menggenjot jumlah vaksinasi, hingga mencari bantuan untuk memasok suplai oksigen dari negara lain.
Pemerintah telah merekrut lebih dari 2.000 mahasiswa kedokteran dan keperawatan yang baru lulus untuk dialokasikan menjadi tenaga bantuan, setelah diberikan pelatihan, vaksinasi lengkap serta tes kesehatan.
Selain itu, Presiden Joko Widodo akan meluncurkan 300.000 paket obat gratis untuk pasien bergejala ringan, yang terbagi menjadi 10 persen untuk OTG (orang tanpa gejala), 60 persen gejala demam dan anosmia, 30 persen gejala ringan demam dan batuk.
"Target penerima paket obat ini adalah masyarakat yang kurang mampu dan sulit mengakses obat-obatan," tutur Menko Luhut.
Untuk memperkuat upaya di dalam negeri, dia menyatakan bahwa pemerintah juga memperoleh tawaran dukungan kerjasama internasional dalam bentuk barang, baik dari segi obat-obatan maupun peralatan kesehatan.
Lebih jauh, untuk mengatasi kekurangan pasokan oksigen, pemerintah telah memaksimalkan cadangan oksigen untuk didistribusikan secara merata ke seluruh Indonesia. Iso tank juga telah dimobilisasikan dari industri untuk menampung kebutuhan oksigen cair.
Seperti diketahui, Indonesia telah menerima cukup banyak bantuan baik dari pemerintah maupun swasta asing untuk memenuhi kebutuhan medis pasien Covid-19.
Di antaranya adalah vaksin dari Jepang (998.400 dosis), Uni Emirat Arab (250.000 dosis), dan Amerika Serikat (4,5 juta dosis) vaksin Moderna.
Sementara itu, Singapura, China, Uni Emirat Arab, dan Australia menyumbang berbagai kebutuhan medis seperti ventilator, oksigen silinder, konsentrator oksigen, dan alat pelindung diri (APD).
“Kami akan sebar ke semua rumah sakit di Indonesia sehingga keterisian bed ratio kita yang tadinya 1/1.000, dengan ini akan menjadi 1,6/1.000. Jadi fasilitas rumah sakit kita akan semakin baik,” paparnya.
Adapun upaya mempercepat vaksinasi sedang dilakukan, meskipun target sebesar 1 juta per hari masih seringkali belum tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
UMK Sleman 2026 Direkomendasikan, Tunggu Penetapan Gubernur
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Ombudsman Kalsel Tangani 298 Laporan Infrastruktur Sepanjang 2025
- 3 Jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui
- Bus KSPN Malioboro ke Pantai Baron Kembali Beroperasi
- Libur Sekolah, Siswa Bantul Tetap Terapkan 7 Kebiasaan Baik
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 21 Desember
- Pakar UMY Tekankan Peran LKM Jaga Perputaran Ekonomi Desa
- Harga Emas Pegadaian Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
Advertisement
Advertisement



