Advertisement

BPOM Keluarkan Izin Darurat Vaksin Moderna Buatan AS

Newswire
Jum'at, 02 Juli 2021 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
BPOM Keluarkan Izin Darurat Vaksin Moderna Buatan AS Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Moderna, dengan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA). Ini merupakan pertama kalinya untuk jenis vaksin tersebut.

Vaksin Moderna buatan Amerika Serikat (AS) ini bisa disuntikkan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas, termasuk di antaranya kelompok lanjut usia (lansia), dengan dosis 0,5 miligram, disuntik dua dosis dengan rentang minimal satu bulan.

Advertisement

"Berdasarkan kajian BPOM dan ITAGI, keamanan vaksin dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik, dengan tingkat keparahan 1 dan 2," ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).

Baca juga: DPR Harap Pusat-Daerah Tidak Ada Kontradiksi Selama PPKM Darurat

Adapun Kejadian Ikutan Pasca Imuniasi (KIPI) yang paling sering terjadi yakni nyeri di bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi yang rerata didapatkan setelah penyuntikan dosis kedua.

Lantaran teknologi vaksin mRNA, maka penyimpanan vaksin berbeda dengan proses vaksin Covid-19 sebelumnya yang pernah diterima Indonesia. Vaksin Moderna ini harus disimpan dengan suhu minus 20 derajat celcius.

mRNA adalah teknologi yang memanfaatkan satu teknik genetika khusus yang dibuat dengan memberikan suatu potongan protein yang biasa terletak di permukaan luar virus corona.

Baca juga: Simak Panduan Isolasi Mandiri di Rumah dari Kemenkes

"Kemarin kami menambah satu lagi jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan EUA BPOM RI, yaitu vaksin Moderna, vaksin pertama yang mendapatkan EUA BPOM RI yang gunakan platform mRNA," kata Penny di kesempatan yang sama.

EUA ini keluarkan, lantaran dalam waktu dekat Indonesia akan menerima sumbangan 4 juta dosis vaksin Moderna, melalui program COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Tugas BPOM yaitu mendukung pemerintah memberikan jaminan evaluasi, bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia bisa digunakan, terpenuhi aspek keamanan, mutu dan efikasinya," tutur Penny.

Sekedar informasi, vaksin yang sudah tersedia di Indonesia yakni Sinovac, AstraZeneca dan Sinophram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement