Advertisement
BPOM Keluarkan Izin Darurat Vaksin Moderna Buatan AS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Moderna, dengan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA). Ini merupakan pertama kalinya untuk jenis vaksin tersebut.
Vaksin Moderna buatan Amerika Serikat (AS) ini bisa disuntikkan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas, termasuk di antaranya kelompok lanjut usia (lansia), dengan dosis 0,5 miligram, disuntik dua dosis dengan rentang minimal satu bulan.
Advertisement
"Berdasarkan kajian BPOM dan ITAGI, keamanan vaksin dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik, dengan tingkat keparahan 1 dan 2," ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).
Baca juga: DPR Harap Pusat-Daerah Tidak Ada Kontradiksi Selama PPKM Darurat
Adapun Kejadian Ikutan Pasca Imuniasi (KIPI) yang paling sering terjadi yakni nyeri di bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi yang rerata didapatkan setelah penyuntikan dosis kedua.
Lantaran teknologi vaksin mRNA, maka penyimpanan vaksin berbeda dengan proses vaksin Covid-19 sebelumnya yang pernah diterima Indonesia. Vaksin Moderna ini harus disimpan dengan suhu minus 20 derajat celcius.
mRNA adalah teknologi yang memanfaatkan satu teknik genetika khusus yang dibuat dengan memberikan suatu potongan protein yang biasa terletak di permukaan luar virus corona.
Baca juga: Simak Panduan Isolasi Mandiri di Rumah dari Kemenkes
"Kemarin kami menambah satu lagi jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan EUA BPOM RI, yaitu vaksin Moderna, vaksin pertama yang mendapatkan EUA BPOM RI yang gunakan platform mRNA," kata Penny di kesempatan yang sama.
EUA ini keluarkan, lantaran dalam waktu dekat Indonesia akan menerima sumbangan 4 juta dosis vaksin Moderna, melalui program COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tugas BPOM yaitu mendukung pemerintah memberikan jaminan evaluasi, bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia bisa digunakan, terpenuhi aspek keamanan, mutu dan efikasinya," tutur Penny.
Sekedar informasi, vaksin yang sudah tersedia di Indonesia yakni Sinovac, AstraZeneca dan Sinophram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
Advertisement
Advertisement