Advertisement
Anakan Elang Jawa Menetas di Gunung Ciremai Jawa Barat

Advertisement
Harianjogja.com, KUNINGAN - Petugas Balai Taman Nasional Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) belum lama ini menemukan salah satu satwa endemik Indonesia, yakni Elang Jawa.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun JIBI, tim dari BTNGC dan Masyarakat Peduli Api (MPA) pada 28 Mei 2021 pukul 16.20 WIB tengah melakukan monitoring di taman nasional yang ada di Kabupaten Kuningan tersebut.
Advertisement
Saat tengah melakukan monitoring, terlihat adanya anak Elang Jawa yang diperkirakan berusia satu minggu bersama induknya.
Anggota tim monitoring Elang Jawa BTNGC Hendra Purnama menyebutkan burung tersebut berbulu putih. Satwa tersebut terlihat dipantau oleh induknya dari jarak 30 meter.
"Anakan ini merupakan keturunan sepasang Elang Jawa yang sebelumnya terpantau tidak jauh dari sarang pada hasil pemantauan bulan September 2020," kata Hendra dalam keterangan tertulis, Rabu (2/6/2021).
Elang Jawa merupakan salah satu top predator di TNGC dan menjadi salah satu pertimbangan penunjukkan kawasan hutan Gunung Ciremai menjadi taman nasional pada 2004.
Hendra mengatakan, sejak 2011 hingga saat ini, Balai TNGC telah rutin melakukan monitoring pada lokasi yang terindikasi menjadi habitat satwa ini. Saat ini sudah ada 10 lokasi monitoring elang Jawa.
Sebanyak enam lokasi berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Kuningan dan empat okasi berada di SPTN Wilayah II Majalengka.
“Suksesnya elang Jawa melakukan perkembangbiakan menunjukkan kualitas ekosistem Taman Nasional Gunung Ciremai dalam keadaan yang baik," kata Hendra.
Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno mengatakan, Elang Jawa ditetapkan sebagai simbol satwa nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional. Hal tersebut karena memiliki kemiripan dengan lambang Negara Republik Indonesia, yaitu Burung Garuda.
"Saat ini, Elang Jawa masih berstatus endangered pada red-list IUCN akan tetapi upaya-upaya konservasi yang telah dilakukan telah memperlihatkan hasil peningkatan populasi yang signifikan," katanya.
Berdasarkan hasil survei sampai dengan tahun 2020, populasi Elang Jawa terdata sebanyak 515 pasang yang menempati 69 habitat patch seluas 10.887 kilometer persegi dan dijaga bersama para pihak.
Wiratno mengatakan, bertambahnya individu Elang Jawa di dalam kawasan konservasi merupakan bukti nyata keberhasilan kolaborasi konservasi antara masyarakat, melalui rutinnya monitoring yang dilakukan.
"Upaya menjaga kawasan hutan yang merupakan habitatnya. Semoga hal ini dapat terus mendukung peningkatan populasi satwa-satwa lainnya di TNGC," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
- 2.113 Jemaah Calon Haji Tiba di Madinah
Advertisement