Advertisement
Kebijakan Pemerintah Diharapkan Lebih Berpihak Pada Perempuan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kebijakan pemerintah diharapkan tidak bias gender dan lebih berpihak pada kaum perempuan. Aturan 30% keterlibatan perempuan dalam suatu lembaga politik maupun organisasi diharapkan mendorong semangat perempuan untuk lebih aktif.
Ketua Perempuan Indonesia Raya (Pira) DIY Retno Sudiyanti mengatakan masalah kesetaraan gender masih terjadi di berbagai lini di tengah masyarakat maupun pemerintahan. Ia mendorong agar berbagai kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada perempuan dan memberikan ruang kepada perempuan untuk bisa terlibat.
Advertisement
BACA JUGA : Isu Pemberdayaan untuk Menggaet Suara Perempuan
“Kami di Pira terus berusaha untuk mendorong agar ada kebijakan tidak bias gender, kegiatan pemerintahan harus pro perempuan, memfasilitas perempuan. Perempuan di parlemen tentu akan mengawal terus hal itu,” kata Retno Senin (8/3/2021).
Retno terpilih sebagai Ketua Pira DIY periode 2021-2026 dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di DPD Partai Gerindra DIY pada Minggu (7/3/2021). Dalam perhelatan itu sekaligus dilakukan restrukturisasi pengurus Pengurus Daerah Pira DIY dengan menempatkan sejumlah kader berkompeten untuk mengawal isu perempuan di pemerintahan dan parlemen.
Sekretaris Pengurus Daerah Pira DIY Tri Wahyuni mengatakan saat ini perempuan masih menghadapi masalah kesetaraan gender yang berdampak pada berbagai hal termasuk ekonomi. Bahkan perempuan harus memiliki tugas ganda seperti harus merawat anak, mendampinginya belajar sekaligus bekerja.
“Seringkali perempuan hanya dijadikan untuk alat reproduksi saja, ini menurut kami kurang adil. Karena sebenarnya reproduksi perempuan ini juga harus dijaga,” katanya.
BACA JUGA : Peringati Hari Perempuan Internasional, Massa Suarakan
Selain itu soal aturan 30 persen perempuan terlibat dalam organisasi maupun lembaga termasuk parlemen, harapannya bisa meningkatkan keterlibatan perempuan. Pira DIY akan merekrut kader perempuan agar bisa berdayaguna dan meningkatkan kapasitas dan pengetahuan perempuan dengan harapan bisa merubah pola perilakunya dan terjadi perubahan. Termasuk pendampingan terkait UMKM yang dijalankan oleh perempuan.
“Kami juga melakukan pemeriksaan IVA [Inspeksi Visual Asam asetat] untuk mendeteksi dini kanker leher rahim, karena perempuan sehat agar segera dengan semakin terdeteksi dini akan mudah disembuhkan,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
- Hari Warisan Dunia Tekankan Peran Anak Muda sebagai Pelestari Warisan Budaya Berkelanjutan
- Prabowo Minta Pendukungnya Tidak Melakukan Aksi di Gedung MK
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- Kejagung Telusuri Asal Usul Jet Pribadi Suami Sandra Dewi, Harvey Moeis
- Pembangunan Tol Palembang Betung Ditarget Selesai pada 2024
- Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi ke MK, Ini Imbauan Prabowo
Advertisement
Advertisement