Advertisement

Mahfud Beberkan Kenapa Moeldoko Terima Tawaran Jadi Ketum Demokrat

Nyoman Ary Wahyudi
Minggu, 07 Maret 2021 - 13:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mahfud Beberkan Kenapa Moeldoko Terima Tawaran Jadi Ketum Demokrat Menko Polhukam Mahfud MD menjadi pembicara kunci saat seminar nasional untuk memperingati HUT Ke-6 Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Jakarta, Selasa (15/12/2020). Seminar tersebut membahas tema Pengelolaan Perbatasan Laut Republik Indonesia. ANTARA FOTO - Aditya Pradana Putra

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) membeberkan alasan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima tawaran menjadi Ketua Umum dari peserta KLB Demokrat di The Hill, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Mahfud menuturkan Moeldoko merasa geram akibat disudutkan ihwal keterlibatannya dalam rencana pengambilalihan pucuk pimpinan Partai Demokrat sejak awal Februari 2021 lalu. Padahal, Moeldoko berulangkali menegaskan dirinya tidak merancang KLB tersebut.

Advertisement

“Setiap hari dia diejek terus melalui TV, Medsos, sehingga dia capek, Pak SBY sendiri mengatakan saya turun gunung lalu menyebut nama pak Moeldoko di situ pak Moeldoko langsung menjawab,” kata Mahfud dalam acara Apa Kabar Indonesia TV One, Sabtu (6/3/2021).

Mahfud berpendapat langkah untuk menerima tawaran Ketua Umum dari peserta KLB Demokrat di The Hill, Deli Serdang itu sebagai tanggapan Moeldoko atas tudingan SBY dan sejumlah kader Demokrat lainnya.

“Mungkin KLB ini jawabannya, tetapi pemerintah tidak ikut-ikutan,” kata Mahfud.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung kelakuan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko bak 'menjilat ludahnya sendiri' karena bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Pada KLB yang diselenggarakan GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat), Moeldoko menerima ketika diminta untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat. Padahal, sebelumnya dia mengaku tak mengetahui dan tak ikut campur urusan pengambilalihan kepemimpinan partai tersebut.

“Tentu apa yang disampaikan oleh KSP Moeldoko tadi meruntuhkan seluruh pernyataan yang telah diucapkan sebelumnya, yang katanya ia tidak tahu menahu, tidak ikut-ikutan, tidak terlibat bahkan mengatakan semua ini adalah permasalahan internal Demokrat,” kata AHY pada konferensi pers, Jumat (5/3/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement