Advertisement
Doni Monardo: Manusia Perantara COVID-19, Saatnya Ubah Perilaku!
![Doni Monardo: Manusia Perantara COVID-19, Saatnya Ubah Perilaku!](https://img.harianjogja.com/posts/2020/09/28/1051100/doni-manardo.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN—Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo kembali menegaskan penularan virus SARS-CoV-2 atau corona jenis baru penyebab Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah melalui perantara manusia. Oleh sebab itu, upaya menegakkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan adalah hal yang mutlak dilakukan.
Memutus mata rantai penularan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan juga harus dilakukan secara bersama-sama. Sebab, setiap manusia berpotensi menulari maupun tertular virus corona jenis baru dan itu lebih berbahaya.
Advertisement
“Covid-19 berbahaya. Tetapi manusia yang membawa Covid-19 atau sebagian carrier itu jauh lebih berbahaya,” tegas Doni dalam Rapat Koordininasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, di Medan, Sumatera Utara, Jumat (25/9).
Doni juga kembali mengingatkan bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memberikan imbauan dan penegasan tentang pentingnya 3 M atau Memakai Masker, Menjaga Jarak Menghindari Kerumunan dan Mencuci Tangan dengan Sabun.
Hingga saat ini, Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melihat bahwa menjaga jarak dan menghindari kerumunan adalah hal yang masih sulit dilakukan. Menurutnya hal itu banyak terjadi di beberapa daerah, oleh karena itu diperlukan upaya kolektif dalam menegakkan 3 M tersebut.
“Yang berisiko adalah tanpa diketahui dia adalah carrier atau pembawa virus. Inilah yang berbahaya,” jelas Doni.
“Inilah yang harus kita sadari bahwa setiap saat setiap detik, disiplin adalah harga mati. Sedikit saja kita lengah, kita abai dengan protokol kesehatan, maka kita akan mudah terpapar,” imbuhnya.
Dalam hal ini, setiap wilayah yang telah memiliki penderita atau pasien Covid-19 menjadi wilayah yang tidak lagi aman. Oleh sebab itu, kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 dan pemahaman bahwa penyakit yang menyerang sistem pernafasan itu benar-benar nyata dan bukan rekayasa.
“Dalam masa pandemi ini, tidak ada senjengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi menjadi aman. Tidak ada. Oleh karena itu kita harus selalu waspada tidak boleh lengah,” terang Doni.
“Covid-19 ini nyata. Bahwa Covid-19 ini bukan rekayasa. Bahwa Covid-19 ini bukan konspirasi,” imbuh Doni.
Berdasarkan hasil beberapa survei termasuk dari Balitbankes Kementerian Kesehatan pada bulan Juli 2020, banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa mereka tidak akan terkena Covid-19 dan Covid-19 itu tidak ada. Padahal secara global, korban meninggal Covid-19 telah mencapai satu juta jiwa dan hampir setara dengan korban Perang Dunia I.
Dalam hal ini, Doni mengapresiasi adanya penegakan disiplin kesadaran perilaku yang dilakukan di daerah seperti memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar protokol kesehatan.
Akan tetapi pendisiplinan itu hanya akan berjalan apabila ada petugas yang mengawasi, padahal Covid-19 mengancam selama 24 jam. Oleh sebab itu disiplin penerapan protokol kesehatan harus dimulai dari diri sendiri dan komitmen komunitas.
“Kalau kita tidak punya semangat untuk melakukan perubahan perilaku, maka dampak yang akan terjadi pasti akan tinggi. Tetapi kalau seluruhnya memiliki komitmen yang sama untuk taat kepada protokol kesehatan, maka kita bisa menekan kasus,” jelas Doni.
Pada kesempatan yang sama, BNPB sebagai Satgas Penanganan Covid-19 juga memberikan bantuan kepada Pemerintah Sumatera Utara untuk penanganan Covid-19. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis dari Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo kepada Gubernur Sumatera Utara, Eddy Rachmayadi.
Adapun bantuan tersebut adalah berupa 2 buah ventilator, 2 buah disinfectan spryer, 5 buah thermometer gun, 10 jerigen handsanitizer, 50 APD Hazmat, 2.000 face shield, 10.000 lembar masker respirator KN95, 30.000 lembar masker non medis dan masker kain sebanyak 200.000 lembar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Korban Jiwa Dampak Topan Gaemi di Filipina Mencapai 14 Orang
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
Advertisement
Advertisement