Advertisement

Promo November

Ini Sejarah Chora Church, Gereja di Turki yang Diubah Jadi Masjid

Newswire
Minggu, 23 Agustus 2020 - 10:37 WIB
Nina Atmasari
Ini Sejarah Chora Church, Gereja di Turki yang Diubah Jadi Masjid Gerja Chora. - Ist/ Dok: churchofchora

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Satu lagi gereja di Turki diubah menjadi masjid. Setelah sebulan lalu Hagia Sophia diubah jadi tempat ibadah umat muslim, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah gereja Ortodoks kuno lain menjadi sebuah masjid. Menyadur Arab News pada Jumat (21/8/2020), Ia mengambil keputusan untuk mengubah Chora Church atau Museum Kariye.

Tapi, sebenarnya seperti apa sejarah dari Chora Church itu sendiri. Dilansir dari situs Church of Chora, Biara, bernama Chora, pada awalnya dibangun tepat di luar tembok kota Konstantinopel.

Advertisement

Tetapi tetap menggunakan nama Chora bahkan setelah tembok tersebut diperluas oleh Theodosius II pada tahun 413–414. Nama ini berasal dari kata Yunani Hora yang berarti "negara", "tanah".

Baca juga: Paus Fransiskus Mulai Angkat Bicara soal Hagia Sophia yang Dijadikan Masjid

Nama itu juga mengacu pada lokasinya dan membawa makna simbolis karena mosaik gereja menggambarkan Kristus sebagai Tanah Yang Hidup dan Maria, Bunda Yesus, sebagai Container of the Uncontainable.

Pada 1511 Biara dengan penaklukan Istanbul oleh Turki diubah menjadi masjid oleh Atik Ali Pasha. Sebuah mihrab ditambahkan di apse utama, menara lonceng bergantung dihapus dan diganti dengan menara.

Nama Biara Chora diubah menjadi Kariye. Karena larangan gambar ikonik dalam Islam, semua prasasti, simbol Kristen, lukisan dinding, dan mosaik ditutupi dengan lapisan tipis cat dan kapur.

Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan di Tengah Pandemi Corona, Menteri Pertanian Irlandia Mundur

Pada tahun 1948, Thomas Whittemore dan Paul A. Underwood dari Byzantine Institute of America dan Dumbarton Oaks Center for Byzantine Studies, mensponsori program restorasi pada gereja tersebut.

Mereka membersihkan, memulihkan, dan melestarikan lukisan dinding di Chora yang telah diplester dan dilabur berulang kali untuk disembunyikan saat gereja era Bizantium digunakan sebagai masjid selama periode Ottoman.

Pekerjaan itu berlangsung selama dua belas tahun yang berlangsung sepanjang tahun 1950-an. Pada tahun 1958, Chora dibuka untuk umum sebagai museum - Kariye Müzesi.

Saat ini gereja Chora adalah salah satu sisa-sisa Kekaisaran Bizantium yang paling luar biasa. Bangunan ini adalah tempat terbaik yang harus dikunjungi dan menjadi objek wisata berperingkat teratas ketika mengunjungi Istanbul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan

Kulonprogo
| Sabtu, 23 November 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement