Advertisement
Iklim Usaha Bisa Terganggu Wacana Pemulangan WNI eks-ISIS

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengusaha menilai secara psikologis wacana pemulangan WNI eks ISIS ke Tanah Air dapat mengganggu iklim usaha dan investasi.
Wakil Ketua Umum DPP APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Sarman Simanjorang mengatakan pemerintah harus ekstra hati-hati menyikapi dan memutuskan hal tersebut karena akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Advertisement
"Bagi pelaku usaha mendengar ISIS identik dengan bom dan kekerasan,di satu sisi dunia usaha dan investor butuh jaminan kenyamanan dan keamanan," kata Sarman dalam keterangannya yang diterima Bisnis, Jumat (7/2/2020).
Situasi itu dinilainya berpeluang memperburuk kondisi perekonomian nasional yang masih terpapar ketidakpastian perekonomian global. Di sisi lain Indonesia juga berpeluang mendapatkan dampak negatif apabila perekonomian China terguncang akibat merebaknya virus corona
"Untuk menarik investor masuk ke Indonesia, di samping kita memberikan kemudahan melalui regulasi dan insentif, tidak kalah penting kita juga harus mampu memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan," katanya.
Sarman menilai rancangan undang-undang omnibus law yang disusun pemerintah akan sia-sia apabila wacana pemulangan ISIS terus bergulir. Untuk itu dia berharap pemerintah tidak terlalu lama mengambil kebijakan yang pasti.
"Untuk itu pemerintah harus mampu menjaga psikologis pasar dan pelaku usaha termasuk investor jika ingin memulangkan eks ISIS ke tanah air," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus lebih fokus bagaimana mampu mempertahakan pertumbuhan ekonomi dalam situasi saat ini, sehingga ekonomi tidak turun di bawah angka 5%.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga perlu dijaga melalui stabilitas harga pokok pangan. Pasalnya, hampir 60% pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga, di mana salah satunya berupa bahan pangan pokok.
"Ketegasan pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan ketenangan bagi pelaku usaha dan kepastian keamanan bagi investor, jika pemerintah salah dalam mengambil kebijakan maka risiko yang harus kita tanggung sangatlah besar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Hari Ini: Dari Jogja, Purworejo, dan Kebumen
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement