Advertisement

Mentan: Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp99 Triliun dalam Setahun

Newswire
Senin, 14 Juli 2025 - 21:37 WIB
Sunartono
Mentan: Kerugian Akibat Beras Oplosan Capai Rp99 Triliun dalam Setahun Ilustrasi beras di pasar tradisional. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Masyarakat merugi hingga Rp99 triliun dalam setahun akibat peredaran beras oplosan. Oleh karena itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen menindak tegas para pelaku beras oplosan, minyak goreng hingga pupuk palsu yang sangat merugikan masyarakat.

Mentan mengatakan saat ini sudah ada sekitar 20-an kasus serta beras oplosan yang jumlahnya jauh lebih besar yakni mencapai 212 merek dan telah beredar di masyarakat. Nilai kerugiannya pun fantastis hingga mencapai Rp99 triliun dalam setahun.

Advertisement

BACA JUGA: Dugaan Penyiksaan 4 Bocah di Mojo Boyolali: Dipukuli, Tidur di Teras hingga Tak Diberi Makan

"Beras oplosan dari ratusan merek ini merugikan masyarakat mencapai Rp99 triliun. Katakanlah kerugian Rp100 triliun, maka kalau itu terjadi 10 tahun kan Rp1.000 triliun, kalau 5 tahun berarti Rp500 triliun," katanya dilansir Antara, Senin (14/7/2025)

Ia mengatakan kementerian yang dipimpinnya mulai menata berbagai sarana produksi mulai dari hulu sampa ke hilir. Bukan hanya beras oplosan, pupuk palsu juga merugikan masyarakat hingga Rp3,2 triliun.

“Contoh ada pupuk palsu yang merugikan petani hingga Rp3,2 triliun. Kami sudah serahkan ke kejaksaan dan kepolisian,” ujar Mentan.

"Ini kita harus selesaikan bersama. Kami sudah menyurati langsung ke Pak Kapolri dan Jaksa Agung langsung dan kami telpon juga. Bahkan Satgas Pangan juga sudah bekerja," ujar Andi Amran.

BACA JUGA: Ngemplak Jadi Wilayah Paling Banyak Terjadi Kekerasan Anak di Sleman

Dirinya terus mencoba membenahi Kementerian Pertanian. Mentan mengaku bersyukur reformasi birokrasi meningkat tajam dan itu dibuktikan dengan kembalinya status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Kemudian untuk KPI, antikorupsi, jadi kami diminta khusus testimoni di Komisi Pemberantasan Korupsi. Jadi itu adalah ukurannya bahwa sekarang sudah membaik. Kita tidak boleh puas dan terus mencoba menata," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir Diplomat Muda Sebelum Ditemukan Meninggal Tertutup Lakban

Bantul
| Senin, 14 Juli 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement