Advertisement
Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Jakarta Dapat Keuntungan Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perekonomian DKI Jakarta akan mendapat dampak positif dari pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Pulau Kalimantan.
Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, aktivitas ekonomi di Jakarta bisa jadi lebih efisien. Alasannya, akan banyak masyarakat pindah dari Jakarta karena berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang harus mengikuti pemindahan kementerian atau lembaga pusat ke ibu kota baru.
Advertisement
“Dengan demikian, ruang yang ada di Jakarta menjadi lebih lapang, ini yang akan menciptakan efisiensi. Kemacetan itu merupakan sumber inefisiensi. Kalau itu sebagian dikurangi, punya peluang untuk pemerintah DKI menata ulang dengan lebih mudah,” tutur Piter di Jakarta pada Selasa (30/7/2019).
Dia percaya pemindahan ibu kota bisa mengurangi volume kepadatan kendaraan di jalan-jalan Jakarta. Jika hal ini terjadi, penggunaan BBM akan terpengaruh dan bisa lebih hemat karena kemacetan berkurang.
Warga Jakarta juga diprediksi bisa memiliki lebih banyak waktu untuk berkegiatan sehari-hari jika kemacetan berkurang. Hal ini bisa berdampak pada rencana investasi di Jakarta dan kawasan sekitarnya.
“Mereka yang akan berinvestasi pasti akan memperhitungkan tingkat produktifitas tenaga kerjanya. Saya kira ini akan memperbaiki, dan yang paling utama perbaikan akan terjadi pada sisi pariwisata. Dengan kondisi kota seperti sekarang, penuh dengan kemacetan, orang mungkin malas juga ke Jakarta,” ujarnya.
Ibu kota Indonesia dipastikan pindah ke Pulau Kalimantan setelah pemerintah melakukan kajian beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, hingga kini belum ada pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal lokasi ibu kota baru.
Jokowi berencana menyampaikan lokasi ibu kota baru pada Agustus mendatang. Dia menyebut kajian pemindahan ibu kota belum tuntas.
“Saya kira kalau sudah rampung, sudah tuntas, detailnya sudah dipaparkan, untuk kajian kebencanaan seperti apa, kajian mengenai air, kajian mengenai keekonomian, kajian mengenai demografinya, masalah sosial politiknya, pertahanan keamanan, semuanya karena memang harus komplet,” kata Jokowi di Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, dikutip dari keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Sita 17,6 Kg Sabu-Sabu
- Alexander Ramlie, Miliarder Termuda Indonesia dengan Kekayaan Rp39 T
- Kasus Trans 7, Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pelanggaran ITE
- BPBD Sarmi Pantau Dampak Gempa Magnitudo 6,6 di Papua
- 13,1 juta Penumpang Bersubsidi Sudah Dilayani Oleh PT KAI
Advertisement

Jokowi Hadiri Rapat Senat Terbuka Fakultas Kehutanan UGM
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- KPK Dalami Aliran Uang Kasus Korupsi EDC BRI Rp2,1 Triliun
- Ammar Zoni Dipindah ke Nusakambangan
- OJK Yakin Kinerja Multifinance Mobil Listrik Tetap Tumbuh
- Argentina U20 Lolos ke Final Piala Dunia, Ini kata Lionel Messi
- PLN UID Jateng dan DIY Jadi Tuan Rumah PLN Marketing Award 2025
- Pendapatan Pajak Air Permukaan (PAP) di Jateng Terus Melonjak
- Nepal Tuntut Pembatalan Kemenangan Timnas Malaysia
Advertisement
Advertisement