Gunung Agung Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 2.000 Meter dari Puncak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Agung di Rendang, Kabupaten Karangasem, wilayah timur Pulau Bali mendengar suara gemuruh lemah dan juga melaporkan terjadinya erupsi Gunung Agung pukul 18:47 Wita, Kamis (11/4/2019).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan ketinggian lebih kurang 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter dari permukaan laut.
Advertisement
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan bahwa erupsi tersebut terekam di seismogram.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi sekitar 2 menit 8 detik," ungkapnya.
Saat ini aktivitas Gunung Agung masih berada pada status SIAGA (Level III). PVMBG pun telah menetapkan Zona Perkiraan Bahaya pada radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung serta pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," imbuh Kasbani.
Selain itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
—Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Agung di Rendang, Kabupaten Karangasem, wilayah timur Pulau Bali mendengar suara gemuruh lemah dan juga melaporkan terjadinya erupsi Gunung Agung pukul 18:47 Wita, Kamis (11/4/2019).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan ketinggian lebih kurang 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter dari permukaan laut.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan bahwa erupsi tersebut terekam di seismogram.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dengan durasi sekitar 2 menit 8 detik," ungkapnya.
Saat ini aktivitas Gunung Agung masih berada pada status SIAGA (Level III). PVMBG pun telah menetapkan Zona Perkiraan Bahaya pada radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung serta pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru," imbuh Kasbani.
Selain itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
- 8 Terduga Teroris Ditangkap, Terkait dengan NII
- Dugaan Suap ke Sahbirin Noor, KPK Periksa Empat Saksi
- Desk Pemberantasan Judi Online Ajukan Pemblokiran 651 Rekening Bank
- Diskop UKM DIY Raih Juara III Kompetisi Sinopadik 2024 di Palangkaraya
- Ketua MPR: Presiden Prabowo Disegani Saat Tampil di G20 Paparkan Hilirisasi SDA
Advertisement
Advertisement