Advertisement

Meneropong Peruntungan di 2019: Hoki di Tahun Babi

M. Taufikul Basari
Selasa, 05 Februari 2019 - 07:25 WIB
Budi Cahyana
Meneropong Peruntungan di 2019: Hoki di Tahun Babi Barongsai untuk merayakan Imlek di Solo, Minggu (3/2/2019). - Antara/Muhammad Ayudha

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebagian ahli fengsui menyebut Imlek tahun ini bukan tahun babi tanah, melainkan babi kayu. Karena itu, elemen kayu punya pengaruh kuat untuk menentukan usaha atau bidang apa yang bakal memancarkan hoki.

Justru, unsur tanah punya pengaruh yang kurang menguntungkan, seperti adanya bencana alam dan bisnis bidang properti yang tidak moncer. Suhu Tan Kim Tian, seorang ahli fengsui, menyebutnya tahun babi kayu yang berelemen langit tanah negatif.

Advertisement

Babi dikenal sebagai binatang korban, karena biasanya digunakan untuk persembahan sembahyang dan upacara. Filosofinya adalah agar orang banyak berkorban termasuk dalam menjalankan kehidupan, sehingga akan banyak tekanan stres yang cukup tinggi tahun ini.

Di tahun babi diprediksi akan ada pebisnis besar yang berhubungan dengan dunia properti yang mengalami goncangan atau penurunan signifikan. Masalahnya, kata Suhu Tan, bisa berasal dari soal perizinan dan pelanggaran prosedur. “Bisnis properti yang makin wah, makin mudah bermasalah,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI).

Suhu Tan menjelaskan bahwa tahun ini karakter berelemen langitnya adalah kayu dan karakter elemen buminya adalah air besar. Kayu adalah dunia pendidikan, dunia olahraga, mencakup pula dunia kesehatan. Kayu juga menggambarkan kegiatan atau aktivitas tokoh politik.

Di dunia politik, katanya, akan ada tokoh yang mengalami keterpurukan pamor dan reputasi cukup drastis pada 2019. Prestasi olahraga pun bakal turun signifikan.

Ia mewanti-wanti juga sektor transportasi karena akan ada banyak musibah kecelakaan transportasi laut. “Musibah beberapa kecelakaan laut yang menghebohkkan nasional. Bukan masalah jumlah korbannya tetapi beritanya yang akan menjadi nasional.”

Senada dengan Suhu Tan, konsultan fengsui Dian Setyawan—yang lebih dikenal dengan nama Mas Dian—menyebut bahwa banyak muncul hal negatif dalam kehidupan sosial-politik, seperti skandal korupsi.

“Skandal ini dilakukan oleh siapa? Banyak orang di lingkungan kita, karena tahunnya tahun babi, banyak orang yang sifatnya tebal muka, naif, salah tidak mau mengaku salah, emosional. Ini berdampak merugikan sekali,” kata Mas Dian.

Tahun babi kali ini diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Menurut Konsultan Hokiplus The Steven Eric Lazuardi, peristiwa-peristiwa alam tetap akan terjadi selama tahun ini seperti gempa, tanah longsor, dan tsunami masih belum berhenti.

Hal ini terjadi karena elemen tanah sangat terkait dengan alam semesta. Itulah sebabnya mulai tahun lalu bencana alam sering terjadi.

Pada tahun lalu tahun anjing kayu digambarkan sebagai anjing masuk hutan, karena pada laut dan gunung terdapat masalah. Namun, tahun ini diperkirakan lebih parah. Dalam ilmu kuno Tiongkok disebutkan bahwa tahun babi tanah ini digambarkan dengan babi masuk tempat ibadah.

Artinya, manusia disuruh bertobat. Karena dunia sudah terlalu parah, sehingga alam tidak bisa menerimanya. Steven mengatakan perilaku manusia yang semakin buruk membawa petaka dari alam semesta.

“Menurut saya, sekarang semakin banyak orang masuk ke tempat ibadah tetapi tidak serius. Jadi artinya, banyak manusia yang berada di tempat ibadah tetapi tidak memaknainya dengan benar,” ujar Steven.

Dunia Bisnis

Adapun untuk dunia bisnis, Mas Dian melihat tahun babi kayu akan bagus untuk usaha yang bersifat api, termasuk rumah makan, listrik, pekerjaan yang bersifat IT, juga berkaitan dengan kimia. Selain itu, yang hokinya juga tinggi adalah bisnis yang berkaitan dengan kayu, kertas, percetakan, mebel, termasuk bidang fotografi, wartawan dan arsitek.

Sejumlah usaha yang masuk kategori cukup bagus, tidak jelek, adalah perdagangan, transportasi, perairan, dan perikanan. “Saya lihat perikanan cukup oke, walaupun banyak gangguan soal badai.”

Sementara itu, usaha yang cukup dirugikan di tahun babi kayu adalah yang bersifat tanah, seperti properti, soal pendidikan, sumber daya manusia, dan termasuk kerajinan. Pertambangan juga dinilai kurang baik, kecuali pertambangan yang bersifat api, seperti minyak.

Bisnis yang bersifat butuh perjuangan baru bisa menghasilkan cukup bagus yaitu bidang keuangan, misalnya perbankan, investasi, saham, logam, emas, kontruksi besi, pergudangan, hingga persenjataan.

Usaha di pasar saham termasuk bidang keuangan dan butuh perjuangan baru ada hasilnya. Selain itu, pasar bisa saja anjlok dan orang lebih memilih instrumen investasi seperti deposito karena suku bunga naik.

Senada, Steven menyebut bahwa elemen tanah identik dengan sifatnya yang menyerap. Hal ini berarti terjadi penyerapan ilmu dan ide-ide yang baru. Secara khusus perkembangan teknologi menjadi hal yang paling pesat, khususnya teknologi informasi. Tetapi di satu sisi, bisnis berbasis teknologi masih rentan terhadap masalah keamanan.

Pada tahun ini akan terjadi perang teknologi, karena dunia mulai mengarahkan pada financial technology. Perkembangan fintech akan terjadi sangat besar dan pesat. Namun, perlu hati-hati karena dengan fintech pengelolaan atau manajemen uang masyarakat semakin tidak terkendali.

Secara global, akan terjadi penurunan ekonomi di seluruh dunia karena keserakahan manusia terhadap uang. Berbagai instrumen investasi tidak menunjukkan keuntungan yang signifikan. Pada tahun babi tanah ini, manusia akan semakin serakah.

Dalam dunia bisnis, walau kelihatannya bidang teknologi memiliki performance outlook yang sangat bagus, tetapi tetap akan terjadi penurunan. Karakteristik babi menunjukkan kepura-puraan. Banyak perusahaan yang kelihatannya bagus di depan publik, tetapi sebenarnya penuh dengan utang. Inilah yang disebut dengan kebohongan publik. “Hati-hati dengan perusahaan yang hoaks, yang sengaja untuk membuat perekonomian semakin tidak pasti,” kata Steven.

Hoki Shio

Suhu Tan menyebut yang tahun ini kurang beruntung adalah orang dengan shio ular dan shio babi karena terkena siklus 12 tahun sekali. Demikian juga dengan orang dengan shio kambing dan shio kuda.

Adapun orang yang dengan shio anjing (pria) dan shio monyet (wanita) akan mendapat peruntungan yang baik. Mereka yang memiliki shio naga disebut sedang cemerlang dalam karier dan memiliki reputasi bagus.

Yang jelas, banyak beribadah harus dilakukan semua shio untuk bisa mengeliminasi  risiko bahanya, termasuk bagi Shio Kuda agar tidak mengalami keterpurukan yang berat.

“Karena adanya akumulasi air yang masuk pada 2019, maka yang harus diantisipasi adalah harus menguatkan elemen tanah. Tanah yang kuat dapat membendung air yang besar,” jelas Suhu Tan.

Penguatan elemen tanah itu adalah dengan harus bersabar, bertindak dengan tenang dan matang, penuh perhitungan, jangan grusah-grusuh, jangan ceroboh, jangan gegabah, dan jangan bertindak terlalu percaya diri yang melebih batas. Maka itu, siapapun harus bertindak lebih tenang, mawas diri, berhati-hati dan tidak reaktif dalam mengambil sebuah keputusan.

Menurut Mas Dian, di dalam putaran babi ini ada tiga shio yang bagus, shio kelinci bagus, shio kambing bagus, dan shio macan fifty-fifty. Kemudian ada 4 shio yang kurang baik, khususnya shio kelahiran ular, sedang mengalami tekanan sangat berat sekali.

Shio macan fifty-fifty, bisa baik, bisa tidak, tergantung apa yang ditabur di tahun lalu. Kemudian shio monyet sering kali dirugikan atau dilukai orang, dan shio babi sendiri seringkali dikhianati.

Namun, apapun shionya, kata Mas Dian, ada tiga kunci yang bisa membawa dampak baik bagi, minimal menghindari hal-hal yang jelek. Pertama adalah berjiwa optimistis, kedua jujur, dan ketiga sifat dermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kronologi Bocah Hanyut Saat Bermain di Tepian Sungai Oyo

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement