Advertisement
Klaim 9 Juta Orang Percaya Isu PKI, Jokowi Mengaku Syok

Advertisement
Harianjogja.com JAKARTA- Presiden Jokowi mengklaim ada 9 juta orang yang masih percaya isu PKI yang dilekatkan kepada dirinya.
Jokowi mengaku syok lantaran masyarakat masih banyak yang termakan isu dirinya merupakan kader Partai Komunis Indonesia. Bahkan, totalnya yang masih percaya isu PKI itu terbilang besar.
Advertisement
Berdasarkan hasil survei, kata Jokowi, sebanyak 9 juta orang masih mempercayai dirinya merupakan keturunan organisasi berpaham marxis tersebut.
"Kalau kita blak-blakan seperti ini. Saya jawab ini, kenapa saya jawab karena di survei 9 juta orang percaya itu. Waduh saya kaget juga, jadi saya jawab juga empat tahun saya diam saja, ini saya jawab, 9 juta percaya," ujar Jokowi saat berpidato di acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Gedung Serbaguna Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (9/1/2019).
Dalam acara tersebut, Jokowi juga menampilkan sebuah foto yang memperlihatkan pria mirip dirinya yang berdiri di dekat mimbar saat Ketua PKI DN Aidit berpidato pada Pemilu 1955. Jokowi mengaku heran foto editan mirip dirinya itu berada di dekat mimbar saat Aidit berpidato. Sebab pada tahun tersebut, dirinya belum lahir.
"Apalagi di medsos ada gambar ini. Nah ini namanya DN Aidit Ketua PKI, dia pidato saat pemilu 1955 pidatonya, lah kok. Coba rekayasa-rekayasa seperti ini saya harus ngomong kalau enggak nanti percaya. Lahir saja belum sudah dipasang. Saya lahir 1961, pidato [DN Aidit] 1955, saya lihat di HP saya lah kok wajahnya persis saya, saya lihat-lihat bener wajah saya," kata dia.
Terkait isu tersebut, capres petahana itu mengimbau seharusnya media sosial digunakan untuk hal yang bermanfaat, bukan digunakan untuk menyebar hoaks. Ia pun berharap cara-cara politik tersebut segera diakhiri.
"Inilah namanya medsos harusnya bermanfaat, kita mendapatkan informasi yang baik, kita dapat informasi yang mencerahkan tapi kalau yang muncul seperti tadi itu bukan etika Indonesia, bukan tata krama Indonesia, cara-cara politik seperti itu bukan cara yang beretika. Saya rasa cara-cara seperti itu harus kita akhiri , kita sudahi," ucap Jokowi.
"Kita harus masuk ke sebuah pikiran yang kita mulai berpikir bagaimana bersaing dengan negara lain. Kita mulai berpikir bagimana berkompetensi dengan negara lain, karena kita punya kompetensi besar mempunyai kekuatan besar untuk bisa bersaing itu," sambungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Jelang Libur Nataru, Puluhan Kamera Pengintai Dipasang di 20 Titik
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Dugaan Data DPT Pemilu 2024 Bocor, Ini Instruksi Menkominfo kepada Ditjen Aptika
- Survei Y-Publica Sebut Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Capai Rekor Tertinggi
- Hamas: Tujuan Israel di Perang Gaza Tak akan Tercapai
- Belasan Ambulans Bantuan Kemanusiaan Arab Saudi Masuk ke Jalur Gaza
- Data DPT di KPU Bocor, Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran
- Ma'ruf Amin Heran, Capres-cawapres Hanya Adu Gimmick
- Aksi Munajat Kubro 212 di Monas Doakan Keselamatan NKRI dan Kemenangan Palestina
Advertisement
Advertisement