Advertisement
Kemendikbud Siapkan 2.580 Zona Pendidikan Menengah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Melalui proses pembahasan bersama pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan 2.580 zona pendidikan menengah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan zonasi pendidikan merupakan strategi jangka panjang untuk menata sistem persekolahan.
Advertisement
“Yang penting kami sempurnakan dari waktu ke waktu. Yang kurang kami perbaiki, yang sudah baik kami tingkatkan. Intinya semua solusi masalah pendidikan dalam kaitannya kebijakan di tingkat pusat nanti akan berbasis zonasi,” kata Muhadjir dalam acara jumpa media mengenai Kilas Balik Kinerja Tahun 2018 dan Program Kerja Tahun 2019 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menambahkan zonasi pendidikan bukan hanya untuk penerimaan peserta didik baru. Tujuan utamanya adalah untuk memeratakan kualitas layanan pendidikan di Tanah Air.
“Harapannya dengan zonasi pendidikan ini akan memperbanyak sekolah-sekolah favorit, sekolah yang berkualitas,” kata Didik.
Kemendikbud menilai dengan dijalankannya sistem zonasi, maka dukungan Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah akan semakin tepat sasaran.
“Jadi, bukan sekolah bagus saja yang dibantu, tetapi justru sekolah-sekolah yang belum berkualitas bagus yang akan diprioritaskan,” lanjut Didik.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Supriano menyatakan strategi pemerataan guru pada setiap zona akan dibahas bersama dengan berbagai pihak.
Koordinasi yang membahas strategi pelaksanaan pemerataan guru berdasarkan zona pendidikan terus dilakukan secara intens.
“Memang harus duduk bersama-sama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota, provinsi, dan badan kepegawaian daerah. Rapat koordinasi kami laksanakan di empat region,” ujar Ano, panggilan akrab Supriono.
Muhadjir juga menyampaikan dalam rangka pemerataan pendidikan melalui zonasi, maka peranan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Kelompok Kerja Guru (KKG) akan semakin diperkuat.
“Peranan MKKS, MGMP, dan KKG akan kami tekankan. Apalagi menangani guru dengan jumlah yang besar, sekarang ini sekitar 3,7 juta yang terdaftar, tanpa melibatkan banyak tangan itu tidak mungkin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Kamis 23 Okt 2025, Cek di Sini
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Rabu 22 Oktober 2025
- Liga Champions, Barcelona Melumat Olympiacos dengan Skor Telak 6-1
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Rabu 22 Oktober 2025
- Kepatuhan PPTS Dibutuhkan dalam Distribusi Pupuk Bersubsidi
- Arsenal Vs Atletico Madrid, The Gunners Mengamuk di Liga Champions
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja, Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul
- Villarreal Vs Manchester City, Skor 0-2, The Citizens Naik Peringkat
Advertisement
Advertisement