Advertisement
PMI Asal Kediri Meninggal Setelah Lakukan Aksi Bunuh Diri di Korea Selatan

Advertisement
Harianjogja.com, TANGERANG—Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), melaporkan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Bustanul Arifin warga Sukoharjo, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia setelah melakukan aksi bunuh diri di Bandara Incheon, Korea Selatan (Korsel).
BACA JUGA: PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan
Advertisement
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menjelaskan, almarhum Bustanul Arifin dinyatakan meninggal setelah melompat (bunuh diri) dari ketinggian lantai tiga di Terminal keberangkatan internasional Bandara Incheon, Korea Selatan saat hendak pulang ke tanah air.
"Almarhum dinyatakan meninggal dunia setelah dilakukan upaya PCR, kemudian jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Inha University Hospital Funeral Hall," jelasnya, Rabu (2/7/2025).
Ia menyebut, berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan pihak berwenang di Korsel, bahwa pekerja migran Indonesia ini melakukan aksi bunuh diri diduga atas gangguan kejiwaan atau depresi.
"Berdasarkan informasi yang diterima KP2MI, bahwa almarhum Bustanul diduga mengalami depresi berat setelah terlihat selama ia bekerja merasa tertekan, menyendiri, dan tidak bergaul dengan rekan kerjanya," katanya.
Sebelumnya, pihaknya telah mengkonfirmasi kondisi almarhum Bustanul yang mengalami gangguan terhadap kejiwaannya. Sehingga perusahaan JHK INC di Gimhae sebagai tempat dia bekerja menyarankan untuk mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
"Kemudian pada 27 Juni 2025, bersama dengan temanya, almarhum akan pulang ke Indonesia setelah mendapat cuti dari perusahaannya untuk recovery dari sakit depresi yang di deritanya, tetapi sebelum keberangkatan, beliau melompat dari lantai 3 hingga lantai Basement B1 Bandara lncheon hingga meninggal dunia," ungkapnya.
Dia menyebut, dengan terjadinya peristiwa itu, jenazah PMI ini tidak mendapatkan tindakan otopsi karena sesuai keterangan aparat kepolisian negara setempat tidak menyarankan tindakan tersebut.
Karding juga bilang, dalam hal ini pemerintah Indonesia telah mendorong aparat kepolisian negara setempat untuk melakukan investigasi mendalam terhadap motif dan penyebab PMI mengalami depresi.
"Saat ini Polisi juga melakukan investigasi apakah ada faktor lain yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," ucapnya.
Sebagai catatan, Bustanul Arifin masuk ke Korea pertama kali pada Maret 2018 dan bekerja di Taein Co. hingga April 2022. Yang bersangkutan masuk kembali ke Korea (re-entry) pada Februari 2024 dan bekerja di perusahaan yang sama.
Sementara itu, jenazah Bustanul telah di pulangkan dari Korsel melalui Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Rabu sore.
Kemudian, jenazah PMI ini selanjutnya dikembalikan ke keluarganya yang ada di Kediri, Jawa Timur untuk dilakukan pemakaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
Advertisement
Advertisement