Advertisement
Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR

Advertisement
Harianjogja.com, BALI–Tim SAR gabungan mengganti status pencarian terhadap empat korban hilang akibat banjir besar di Bali menjadi Pemantauan.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengatakan meski pencarian dihentikan, berdasarkan komunikasi dengan keluarga korban, Basarnas Bali masih akan tetap melakukan pemantauan di titik-titik potensial.
Advertisement
Adapun proses pencarian empat korban di Denpasar dan Badung telah mencapai hari kesembilan. “Sore tadi Kamis, secara resmi menghentikan pencarian terhadap seluruh korban banjir di wilayah Bali, dan hal tersebut sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan,” kata dia, Kamis (18/9/2025)
BACA JUGA: Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
“Metode pencarian secara besar-besaran akan digantikan dengan Pemantauan yang juga telah dikoordinasikan dengan unsur SAR yang berada di wilayah Kabupaten Badung,” ujar Sidakarya.
“Sementara itu untuk satu orang korban yang masih belum ditemukan di Kota Denpasar juga dilaksanakan pemantauan,” sambungnya.
Diketahui sejak banjir besar melanda Bali khususnya Denpasar, Jembrana, Badung, dan Gianyar pada Rabu (10/9) lalu ditemukan 18 orang meninggal dunia dan empat lainnya masih belum ditemukan.
“Dapat kami sampaikan bahwa hingga hari ini jumlah korban meninggal yang diakibatkan oleh bencana banjir yang melanda Pulau Bali adalah sebanyak 18 orang, sedangkan yang masih belum ditemukan sebanyak empat orang," kata Kepala Kantor Basarnas Bali.
Koordinator tim SAR gabungan pada misi ini tersebut menyampaikan korban hilang atas nama Made Suwitri (43) di Denpasar, dan Rio Hadnar Boelan (56) bersama Bewi Ratnawati Soenarjo (57) dan Riviere Timothy George (23) satu keluarga di Kabupaten Badung.
Tim SAR gabungan selama sepekan lebih telah mengerahkan seluruh kemampuan untuk menemukan korban, baik secara penyisiran sungai maupun menggunakan perahu karet. Namun hingga kini tidak ada tanda korban ditemukan.
"Setelah kita evaluasi beberapa hari dan tidak ada tanda korban ditemukan, maka hari ini upaya pencarian dengan mengerahkan unsur SAR gabungan dan pengerahan alut kita hentikan," kata dia.
Nyoman Sidakarya menyadari kerugian masyarakat Bali yang diakibatkan banjir besar sangat beragam, mulai dari kerugian materi, kerusakan infrastruktur, kehilangan tempat tinggal, korban jiwa, dan juga dampak psikologis.
Untuk itu ia mengucapkan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban, dan berterima kasih kepada seluruh tim SAR gabungan yang terlibat atas kerja keras dan dedikasinya di bidang kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
Advertisement

Jadwal KA Prameks dari Stasiun Kutoarjo Purworejo, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Perpanjang Tenggat Larangan TikTok hingga 16 Desember 2025
- Sekjen GCC Kutuk Serangan Israel ke Gaza
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement