Advertisement
Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG

Advertisement
Harianjogja.com, GARUT - Ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan massal pada Rabu (17/9/2025). Dugaan sementara, peristiwa ini berkaitan dengan makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Garu Leli Yuliani membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, gejala mulai dirasakan para pelajar sejak dini hari, sehingga pihak sekolah bersama orang tua segera membawa siswa yang terdampak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Advertisement
“Tim kesehatan sudah diterjunkan ke lokasi. Obat-obatan untuk penanganan awal pun langsung disalurkan,” ujar Leli, Kamis (18/9/2025).
Mayoritas siswa yang terdampak menunjukkan gejala serupa. Mulai dari mual, muntah, hingga pusing atau sakit kepala. Kondisi tersebut menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah, sebab jumlah pelajar yang jatuh sakit cukup banyak dan berasal dari beberapa lembaga pendidikan berbeda di Kadungora.
Dari laporan sementara, sedikitnya 14 siswa dirawat intensif di Puskesmas Kadungora. Sementara puluhan lainnya mengalami gejala ringan, mendapat perawatan darurat, lalu diperbolehkan pulang. Meski demikian, angka keseluruhan korban masih belum pasti.
“Data yang kami terima dari lapangan terus diperbarui. Angka pasti jumlah siswa yang terdampak masih menunggu verifikasi resmi,” kata Leli.
BACA JUGA: Korban Keracunan MBG di Semin Gunungkidul Sudah Masuk Sekolah
Kapolsek Kadungora, Kompol Alit Kadarusman, mengungkapkan siswa yang terindikasi keracunan berasal dari tiga sekolah berbeda. Terdiri dari satu SMP dan SMA yang berada dalam satu yayasan pendidikan, serta satu Madrasah Aliyah di wilayah yang sama.
Menurut Alit, para pelajar mulai mengeluhkan gejala hanya beberapa jam setelah mengonsumsi makanan MBG yang dibagikan di sekolah. Dugaan itulah yang kemudian menjadi dasar awal penyelidikan.
“Kami sedang menelusuri komposisi makanan, bagaimana distribusinya, serta pihak penyedia atau pengolah makanan tersebut,” ujarnya.
Penyebab pasti belum dapat dipastikan hingga saat ini. Tim kesehatan bersama aparat kepolisian mengambil sejumlah sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut. Pemeriksaan laboratorium diperlukan guna mengetahui ada atau tidaknya kandungan berbahaya yang memicu gejala keracunan.
Kapolsek menegaskan penyelidikan akan dilakukan menyeluruh. Tidak hanya menyasar makanan yang dibagikan, tetapi juga seluruh rantai distribusi mulai dari dapur pengolah hingga proses penyajian di sekolah.
“Pemeriksaan tidak hanya pada sampel makanan, melainkan juga terhadap penyedia katering. Semua kemungkinan terbuka,” tegas Alit.
Selain Puskesmas Kadungora, beberapa fasilitas kesehatan lain juga bersiap menerima siswa apabila jumlah korban terus bertambah.
Koordinasi lintas instansi dilakukan untuk mengantisipasi skenario terburuk, mengingat laporan awal menyebutkan jumlah siswa yang terdampak bisa mencapai lebih dari seratus orang.
Orang tua murid terlihat berjaga di puskesmas dan rumah sakit. Kekhawatiran mereka meningkat setelah mengetahui kasus serupa menimpa siswa dari sekolah lain di wilayah yang sama.
“Begitu gejala muncul, siswa langsung kami antar ke tenaga medis. Kami tidak mau menunggu sampai kondisinya semakin parah,” kata seorang wali murid di lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kuasa Hukum Ungkap Kerumitan Jual Beli Tanah dalam Kasus Mbah Tupon
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
- Mantan Kapolda DIY Ahmad Dofiri Datangi Istana Presiden
- KIP Kuliah 2025 Jalur Mandiri: Batas Waktu, Syarat, dan Cara Daftar
- Higgins Minta Israel CS Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB
Advertisement
Advertisement