Advertisement

Banjir Jabodetabek: Operasi Modifikasi Cuaca Digelar hingga 8 Maret 2025 karena Curah Hujan Masih Tinggi

Ujang Hasanudin & newswere
Rabu, 05 Maret 2025 - 16:47 WIB
Ujang Hasanudin
Banjir Jabodetabek: Operasi Modifikasi Cuaca Digelar hingga 8 Maret 2025 karena Curah Hujan Masih Tinggi Arsip-Tim penerbang teknologi modifikasi cuaca menyiapkan garam (Natrium Clorida/NaCl) untuk kemudian disemaikan ke langit sejumlah daerah di Jawa Tengah supaya bisa mengurangi potensi dampak bencana hidro-meteorologi banjir, Sabtu (16/3 - 2024). ANTARA / HO / BNPB.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan operasi modifikasi cuaca terus dilakukan sebagai upaya mencegah penambahan volume air terkait banjir di wilayah Jabodetabek. 

Hal itu dikatakan Pratikno ketika membuka rapat tingkat menteri terkait persiapan hari raya dan libur Idul Fitri di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Advertisement

Menko Pratikno mengatakan pemerintah terus melakukan pengawasan terkait dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan, dan sejumlah wilayah lain.

"Kita terus kawal dan bukan hanya tanggap darurat tetapi juga operasi modifikasi cuaca kita lakukan. Ada tambahan pesawat untuk malam hari ini dan hari-hari seterusnya untuk mengurangi volume air hujan," kata dia.

BACA JUGA: Banjir Jakarta: 85 RT Masih Terendam Banjir

Secara khusus, dia mengatakan modifikasi cuaca itu untuk menanggulangi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Dalam pernyataan sebelumnya pada hari ini, Pratikno mengharapkan operasi modifikasi cuaca dapat membantu mengurangi curah hujan yang berlebihan di sejumlah wilayah terdampak banjir, termasuk di Bekasi yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Upaya modifikasi cuaca dilakukan mengingat curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di Jabodetabek dalam 10 hari ke depan. Pemerintah juga mengoperasikan pompa air untuk mempercepat banjir surut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya mengatakan operasi modifikasi cuaca dengan cara menaburkan garam menggunakan pesawat ke awan potensial tersebut direncanakan berlangsung selama empat hari, 4-8 Maret 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa intensitan hujan masih tinggi hingga 11 Maret mendatang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk waspada 

BMKG bersama BNPB serta Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan melakukan operasi modifikasi cuaca.

"Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan. Jadi, dijatuhkan misalnya di laut, tidak dijatuhkan di darat," kata Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Indomaret & Unilever Indonesia Lakukan Bersih-bersih Masjid dalam Rangkaian Gerakan Masjid Bersih 2025

Jogja
| Kamis, 06 Maret 2025, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial

Wisata
| Jum'at, 28 Februari 2025, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement