Advertisement
Banjir Jabodetabek: Operasi Modifikasi Cuaca Digelar hingga 8 Maret 2025 karena Curah Hujan Masih Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan operasi modifikasi cuaca terus dilakukan sebagai upaya mencegah penambahan volume air terkait banjir di wilayah Jabodetabek.
Hal itu dikatakan Pratikno ketika membuka rapat tingkat menteri terkait persiapan hari raya dan libur Idul Fitri di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Advertisement
Menko Pratikno mengatakan pemerintah terus melakukan pengawasan terkait dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah wilayah, termasuk di Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan, dan sejumlah wilayah lain.
"Kita terus kawal dan bukan hanya tanggap darurat tetapi juga operasi modifikasi cuaca kita lakukan. Ada tambahan pesawat untuk malam hari ini dan hari-hari seterusnya untuk mengurangi volume air hujan," kata dia.
BACA JUGA: Banjir Jakarta: 85 RT Masih Terendam Banjir
Secara khusus, dia mengatakan modifikasi cuaca itu untuk menanggulangi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Dalam pernyataan sebelumnya pada hari ini, Pratikno mengharapkan operasi modifikasi cuaca dapat membantu mengurangi curah hujan yang berlebihan di sejumlah wilayah terdampak banjir, termasuk di Bekasi yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.
Upaya modifikasi cuaca dilakukan mengingat curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di Jabodetabek dalam 10 hari ke depan. Pemerintah juga mengoperasikan pompa air untuk mempercepat banjir surut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya mengatakan operasi modifikasi cuaca dengan cara menaburkan garam menggunakan pesawat ke awan potensial tersebut direncanakan berlangsung selama empat hari, 4-8 Maret 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa intensitan hujan masih tinggi hingga 11 Maret mendatang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk waspada
BMKG bersama BNPB serta Kementerian Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan melakukan operasi modifikasi cuaca.
"Konsepnya adalah menghalangi awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan. Jadi, dijatuhkan misalnya di laut, tidak dijatuhkan di darat," kata Dwikorita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sidang Perdana Kasus Tom Lembong Bakal Dihadiri Anies Baswedan
- Banjir Jabodetabek: Operasi Modifikasi Cuaca Digelar hingga 8 Maret 2025 karena Curah Hujan Masih Tinggi
- Menaker: THR untuk Ojol Dalam Tahap Finalisasi
- Gampang, Ini Cara Lapor SPT Tahunan 2024 Melalui Online
- Banjir Bekasi, Ratusan Gardu Listrik PLN Dipadamkan Sementara
Advertisement

Indomaret & Unilever Indonesia Lakukan Bersih-bersih Masjid dalam Rangkaian Gerakan Masjid Bersih 2025
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Mahal, Ini Upaya Pemprov Jateng Mengendalikannya
- Banjir Jakarta: 85 RT Masih Terendam Banjir
- Upaya Percepat Pembangunan Proyek Strategis Nasional, PT PLN (Persero) UIP JBTB Lakukan Audiensi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
- BPJS Ketenagakerjaan Mulai Layani Pemberkasan JHT Sritex
- Pemprov Bali Segera Terbitkan Perda Larangan Investor Privatisasi Pantai
- Gampang, Ini Cara Lapor SPT Tahunan 2024 Melalui Online
- Menaker: THR untuk Ojol Dalam Tahap Finalisasi
Advertisement
Advertisement