Advertisement
50 Tahun Berkuasa, Rezim Presiden Suriah Akhirnya Runtuh Juga

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Suriah, Bashar al-Assad dilaporkan meninggalkan Ibu Kota Suriah, Damaskus, seusai pemberontak menduduki kota tersebut, Minggu (8/12/2024).
Peristiwa yang dinilai sebagai tanda jatuhnya rezim Assad dinilai tidak lepas dari perbuatan presiden 24 tahun tersebut.
Advertisement
Melansir Reuters, Minggu (8/12/2024), dua perwira tinggi militer Suriah menyebut Assad terbang keluar Damaskus menuju destinasi yang belum diketahui. Para pemberontak pun menyatakan kota tersebut "bebas dari Tiran Bashar al-Assad".
Dengan didudukinya Damaskus, rezim keluarga Assad selama 50 tahun atau setengah abad telah selesai. Seorang prajurit militer Suriah menyebut hal itu disampaikan oleh seorang komandan militer kepada prajuritnya.
Patung-patung ayah dan kakak Assad pun ditumbangkan oleh para pemberontak di berbagai kota. Gambarnya dan beberapa pejabat pemerintahan di papan iklan diturunkan, diinjak hingga dibakar maupun dirusak dengan peluru tembak.
Selama berkuasa, Assad menikmati dukungan persenjataan dari Rusia dan Iran guna mengalahkan pemberontak selama bertahun-tahun terjadinya perang saudara. Namun, Assad tak pernah mengalahkan mereka sepenuhnya.
Alhasil, politisi berlatar belakang militer itu pun rentan sehingga dimanfaatkan oleh pemberontak ketika sekutunya fokus ke perang-perang di tempat lain.
Assad menjadi presiden sejak 2000 ketika ayahnya, Hafez, meninggal. Dia pun melanjutkan pemerintahan keluarganya yang terkenal "bertangan besi" serta didominasi oleh Sekte Alawi.
Sekte tersebut terkenal merupakan cabang dari ajaran aliran Syiah, meski berada di kawasan yang didominasi oleh Islam Sunni. Tidak hanya itu, Suriah memiliki status sekutu Iran yang merupakan musuh dari Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Pemerintahan Assad pun terbentuk oleh tahun-tahun awal perang Irak dan krisis di Lebanon. Di Suriah, pemerintahan Assad terbentuk oleh perang saudara di mana pemberontak dihadapkan dengan kekuatan militer yang mematikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Update Korban Amburknya Ponpes Sidoarjo, 36 Meninggal dan 27 Masih Pencarian
- Kronologi Jejak Viral Bjorka dan Penangkapan oleh Polisi
- HUT ke-80 TNI, 200 Motor Siap Dibagikan di Monas
- Pengumuman, Ada Peringatan HUT ke 80 TNI, Wisata Tugu Monas Ditutup
- Shutdown Pemerintah AS Diprediksi Hingga Minggu Depan
Advertisement

Ratusan Perajin Batik di Jogja Bergabung Jadi Anggota Kopdes Merah Putih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 45 OPD dan Kapanewon di Bantul Mengikuti Penilaian Kearsipan
- Pelajar di Jogja Ramai-Ramai Mengikuti Kegiatan Pembuatan Mural
- Anggaran Pusat ke Daerah Dipangkas, Operasional BST di Solo Bakal Terganggu
- Marco Bezzecchi Mengunci Pole Position di MotoGP Mandalika
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- Disangka Pelaku Klitih, Remaja di Bantul Jadi Korban Penganiayaan
- Di Jakarta Tercatat 60 Pelajar Keracunan Menu MBG
Advertisement
Advertisement