Advertisement

100 Anak di Gaza Meninggal Akibat Malnutrisi, 300 Ribu Lainnya Berpotensi

Newswire
Selasa, 12 Agustus 2025 - 18:37 WIB
Abdul Hamied Razak
100 Anak di Gaza Meninggal Akibat Malnutrisi, 300 Ribu Lainnya Berpotensi Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan gratis di pusat distribusi makanan kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara, Senin (19/5/2025). ANTARA FOTO/Xinhua - Abdul Rahman Salama

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas kesehatan Gaza Palestina melaporkan bahwa lebih dari 100 anak meninggal akibat malanutrisi sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Sejumlah badan kemanusiaan PBB pun mendesak tindakan segera. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa mitra bantuan kemanusiaannya di Gaza menganggap terlampauinya angka 100 korban tewas sebagai tonggak tragis yang memalukan dunia dan menuntut tindakan mendesak yang sudah lama tertunda.

Advertisement

BACA JUGA: Pemuda Indonesia, Zagy Berian Jadi Penasihat Muda Sekjen PBB Bidang Iklim

Lebih dari 300.000 anak masih berada dalam risiko serius, dan lebih dari sepertiga penduduk Gaza melaporkan tidak makan selama beberapa hari berturut-turut, kata Program Pangan Dunia.

Mereka mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan bantuan pangan kemanusiaan dasar di Gaza, diperlukan lebih dari 62.000 ton setiap bulannya. Hingga saat ini, pihak kemanusiaan belum diizinkan untuk membawa pasokan yang memadai guna mendukung kelangsungan hidup 2 juta penduduk di Gaza.

OCHA menyatakan bahwa PBB dan mitranya melaporkan mereka berhasil mengumpulkan beberapa pasokan makanan, bahan bakar, dan perlengkapan, termasuk peralatan kebersihan, dari pos perlintasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem pada Minggu (10/8). Namun, pasokan itu dibongkar sebelum truk-truk tersebut tiba di tujuan.

Kantor itu mengatakan bahwa bahan bakar tersebut juga melewati pos perlintasan yang sama. OCHA menyatakan bahwa otoritas Israel mengizinkan rata-rata sekitar 150.000 liter bahan bakar per hari. Jumlah ini masih jauh di bawah batas minimum yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi penyelamatan nyawa.

Badan Pertahanan Sipil Palestina melaporkan bahwa lebih dari setengah ambulansnya telah berhenti beroperasi di seluruh Gaza, akibat kekurangan bahan bakar dan suku cadang.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB pada pekan lalu memperingatkan bahwa hanya 1,5 persen lahan pertanian di Gaza yang masih dapat diakses dan tidak rusak, menandakan hampir runtuhnya seluruh sistem pangan setempat.

Ramesh Rajasingham, Direktur Divisi Koordinasi OCHA, dalam sebuah sesi khusus Dewan Keamanan PBB pada Minggu menggambarkan kondisi kemanusiaan di Gaza sebagai melampaui kata mengerikan.

Dia juga mengutarakan kekhawatiran yang mendalam terkait konflik yang berkepanjangan dan laporan tentang kejahatan perang serta korban jiwa lainnya yang kemungkinan akan bertambah setelah keputusan Israel untuk memperluas operasi militer di Gaza, menyebutnya sebagai eskalasi yang serius dalam konflik yang telah menimbulkan penderitaan yang tak terbayangkan.

Rajasingham mengatakan bahwa semua jalur kehidupan yang masih tersisa di Gaza kini berada di ambang kehancuran akibat serangan yang terus berlangsung, pengungsian paksa, dan tingkat bantuan penyelamatan nyawa yang tidak memadai.

Pada Minggu yang sama, pasukan Israel menyerang sebuah tenda di depan Rumah Sakit Al Shifa dan menewaskan enam jurnalis di dalamnya. Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, lebih dari 240 jurnalis telah tewas. OCHA menegaskan kembali bahwa semua warga sipil, termasuk jurnalis, harus dilindungi sesuai dengan hukum humaniter internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

Jogja
| Selasa, 12 Agustus 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement