Advertisement
251 Siswa Keracunan Menu MBG, Bupati Sragen Turun Tangan

Advertisement
Harianjogja, SRAGEN—Sebanyak 251 siswa di Gemolong, Sragen keracunan seusai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Bupati Sragen Sigit Pamungkas bersama Kapolres dan Dandim serta tim dari dinas terkait terjun langsung ke Gemolong, Sragen, untuk memastikan data siswa yang diduga keracunan massal makanan program makan bergizi gratis (MBG).
Hingga Selasa (12/8/2025) sore, jumlah korban dugaan keracunan massal masih terus bertambah. Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Sri Subekti, menyebut jumlah korban akibat dugaan keracunan massal yang terdata terus bertambah dan sekarang mencapai 251 kasus.
Advertisement
BACA JUGA:Kraton Jogja Beri Serat Kekancingan PT KAI untuk Operasional Stasiun
Tim bergerak dari Kompleks Perkantoran Terpadu Pemda Sragen pada pukul 16.40 WIB. Rombongan menuju ke Gemolong dengan dikawal Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tim dinas teknis dikoordinasi Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto. Sejumlah dinas terkait itu terdiri atas Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen.
Bupati dan rombongan langsung mengecek ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mitra Mandiri Gemolong, Sragen. Di lokasi itu, Bupati mengecek proses memasak menu MBG mulai dari ruang proses meracik sayuran, sampai dapur dan lokasi penyajian. Bupati lebih banyak menggali informasj pada penyedia SPPG.
Setelah mengecek SPPG, rombongan Bupati langsung menuju SMPN 1 Gemolong, Sragen. Di sekolah itu ada 94 siswa dan tiga karyawan yang mengeluhkan pusing, mual, muntah, dan diare. Bupati juga berdialog dengan para siswa yang masih mengeluhkan sedikit sakit perut.
BACA JUGA: Jadi Tujuan Wisata dan Pendidikan, DIY Berpotensi Dijangkiti Malaria Daerah Lain
Para siswa makan MBG pukul 09.15 WIB dan baru bereaksi sakit perut pada waktu yang berbeda-beda, ada yang siang, sore, dan paling banyak reaksi sakit perut pada Selasa pukul 02.00 WIB. Para siswa yang masih merasa sakit langsung diberi obat dari Puskesmas Gemolong.
Kapolres Sragen AKBP Dewiana Syamsu Indyasari melalui Kapolsek Gemolong, Sragen, AKP Liyan Prasetyo menyatakan keracunan massal itu terjadi pada Senin sore hingga malam hari. Petugas sempat mendatangi sejumlah anak yang terindikasi keracunan dan mendatangi salah satu dapur MBG di wilayah Gemolong, Sragen.
"Gejalanya ya mual-mual, pusing, diare dan sebagainya. Keluhan anak-anak sama, baik yang di SD dan SMP sama, sehingga indikasinya mengarah pada MBG. Jadi MBG itu dibagikan pagi hari dan pada sore harinya mengeluhkan mual, pusing, dan diare hingga malam hari,” katanya.
BACA JUGA: Kasus Penahanan Ijazah SMP, Begini Penjelasan Disdikbud Boyolali
Dia menyatakan tidak ada yang dirawat di Puskesmas Gemolong karena gejalanya masih ringan. Dia mengatakan anak-anak yang mengeluhkan pusing, diare, dan mual di rumah masing-masing. Puskesmas Gemolong membuka posko Kesehatan 24 jam mulai Selasa pagi untuk antisipasi apabila ada yang terdampak lainnya. "Kami ikut ke dapur MBG. Tadi yang mengambil sampel dari Dinkes dan Polres Sragen," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pengendara Diimbau Antisipasi Perbaikan Tol Jakarta-Cikampek
- KPK Usut Aliran Dana Korupsi Kuota Haji 2024 Era Menag Yaqut
- 1 Tewas, 10 Terluka Akibat Pabrik Baja di Penssylvania, AS Meledak
- Uni Eropa Tolak Pertukaran Wilayah Ukraina
- KPK Cekal Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas Ke Luar Negeri
- Profil Yaqut Cholil Qoumas, Eks Menag yang Dicekal ke Luar Negeri
- Komdigi Bakal Bisa Langsung Take Down Pinjol Ilegal
Advertisement
Advertisement