Advertisement

BMKG: Waspadai Peningkatan Curah Hujan Mulai November Mendatang

Newswire
Kamis, 31 Oktober 2024 - 18:37 WIB
Abdul Hamied Razak
BMKG: Waspadai Peningkatan Curah Hujan Mulai November Mendatang Foto ilustrasi La Nina - Foto dibuat oleh AI - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan mulai November 2024. Potensi hujan tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan terkait dengan perkembangan musim hujan, curah hujan pada November diprakirakan tinggi. "Secara umum prakiraan curah hujan berkisar 300 milimeter hingga lebih dari 500 milimeter, dengan sifat hujan normal," kata Teguh, Kamis (31/10/2024)

Advertisement

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG Jogja dan Sekitarnya Rabu 30 Oktober 2024: Sleman dan Kota Jogja Hujan Ringan

Bahkan berdasarkan pengamatan Stamet Tunggul Wulung Cilacap, kata dia, curah hujan lebat yang berkisar 50-100 milimeter per hari sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah Jateng bagian selatan. Menurut dia, hal itu terpantau dari data curah hujan yang terjadi di wilayah pesisir Cilacap pada Rabu (30/10) malam yang tercatat mencapai 92 milimeter.

"Prakiraan cuaca untuk Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, dalam dua hari ke depan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang kadang disertai petir dan angin kencang," katanya.

Ia mengatakan potensi cuaca ekstrem itu karena adanya aktivitas gelombang ekuatorial Rossby yang mendukung aktivitas konvektif di wilayah Jateng, kelembapan udara yang cenderung basah, dan labilitas lokal yang kuat.

Dalam perkembangannya ke depan, kata dia, curah hujan akan lebih intens terjadi mengingat sudah masuk musim hujan. "Oleh karena itu, kewaspadaan harus ditingkatkan terutama bagi warga di daerah yang rawan banjir dan longsor," katanya.

Terkait dengan suhu udara yang terasa panas dalam beberapa hari terakhir, dia mengatakan berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stamet Tunggul Wulung Cilacap, suhu udara maksimum khususnya di Cilacap pada Rabu (30/10) dan beberapa hari sebelumnya masih dalam kategori normal karena tercatat 32 derajat Celcius.

Berdasarkan data klimatologi atau data 30 tahun terakhir, kata dia, suhu udara maksimum di Cilacap pada Oktober 2016 tercatat pernah mencapai 34 derajat Celcius. "Pemicu peningkatan suhu tersebut adalah posisi matahari yang sekarang berada di belahan bumi selatan. Di samping itu juga minimnya tutupan awan di langit, yang berakibat sinar matahari tanpa penghalang langsung mengenai bumi," kata Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sultan Ground Kerek Perekonomian Warga

Jogja
| Kamis, 31 Oktober 2024, 21:02 WIB

Advertisement

alt

Lebih Dekat dengan Pesawat Terbang

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement