Advertisement
12 Sukarelawan MER-C Indonesia Masih Tertahan di Gaza Selatan, Tinggal di Penginapan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia menyampaikan 12 orang sukarelawan MER-C Indonesia yang masih tertahan di Gaza selatan saat ini menempati sebuah rumah penginapan.
"Tim saat ini menempati sebuah guest house, rumah yang kami sewa untuk dijadikan sebagai tempat teman-teman untuk menginap," kata Kepala Tim Medis Darurat MER-C Indonesia Arief Rachman dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/5/2024).
Advertisement
Menurut Arief Rachman, tim relawan tersebut sehari-harinya pergi ke rumah sakit atau klinik, dan pulang kembali ke rumah penginapan. Di Gaza selatan, ada tiga lokasi yang menjadi tempat penugasan tim relawan, yakni Rumah Sakit Abu Yusuf An-Najjar, Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hilal Al Emirati, dan Klinik Tal Al-Sultan.
Namun, akibat serangan militer Israel di Rafah, Gaza selatan, pada 6 Mei 2024, Rumah Sakit Abu Yusuf An-Najjar dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hilal Al Emirati kini masuk dalam zona bahaya.
"Sehingga teman-teman yang tadinya bertugas di Rumah Sakit Abu Yusuf An-Najjar dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hilal Al Emirati tidak bisa bertugas ke situ lagi, hanya bisa bertugas di Klinik Tal Al-Sultan saja yang saat ini masih memungkinkan menjadi daerah yang relatif aman," katanya.
Pascaserangan militer Israel di Rafah, Gaza selatan, pada 6 Mei 2024, terdapat 12 relawan MER-C Indonesia yang masih tertahan di Gaza selatan, karena pintu perbatasan Rafah ditutup.
Dua belas relawan tersebut terdiri dari satu dokter spesialis bedah plastik, satu dokter spesialis bedah ortopedi, satu dokter spesialis kedokteran keluarga, satu dokter umum, dan empat perawat, ditambah dengan tiga staf nonmedis, dan satu bidan.
Tim relawan tersebut seharusnya kembali ke Kairo karena tugas mereka di Gaza selatan telah selesai. Menurut Arief Rachman, penutupan pintu perbatasan Rafah telah membuat alur keluar-masuk tim kemanusiaan menjadi terganggu.
"Penutupan pintu perbatasan Rafah di Gaza, ini menjadi sangat bermasalah karena imbasnya adalah alur masuk dan alur keluar bagi tim kemanusiaan itu kemudian menjadi terganggu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gibran Ajak Anak-Anak Panti Asuhan di Solo Berbelanja Baju Lebaran
- Emak-Emak Naik Motor Nekat Ingin Masuk Tol Joglo di Prambanan
- Jumlah Pemudik dari DKI Jakarta Menurun, Begini Penjelasan Bang Doel
- BNPB Kirim 53 Personel ke Myanmar Bantu Evakuasi Korban Gempa
- Mudik ke Solo, Gibran Bagi-Bagi Sembako dan Dengarkan Curhatan Warga
Advertisement

Hari Kedua Lebaran, Ribuan Penumpang Masih Berdatangan di Stasiun Daop 6 Jogja
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Didit Kunjungi Megawati Saat Lebaran, Ini Tanggapan Ketua DPP PDIP
- Presiden Donald Trump Beri Opsi Iran, Berunding atau Dibom
- Ikut Gelar Griya Prabowo di Istana, Warga Peroleh Suvenir, Ini Isinya
- Setelah Luhut, Gantian Gubernur Jateng Kunjungi Kediaman Jokowi
- Militer Larang Jurnalis Meliput Wilayah yang Hancur Akibat Gempa Myanmar
- Bantu Korban Gempa, Gerakan Perlawanan Junta Militer Myanmar Umumkan Gencatan Senjata
- Pramono Teken Pergub Soal Pasukan Oranye, Ini yang Berubah
Advertisement
Advertisement