Advertisement
BMKG Sebut Ada Bibit Siklon 95W, Bakal Memengaruhi Cuaca di Indonesia
Cuaca ekstrem - ilustrasi - freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa bibit siklon tropis 95W yang terdeteksi di wilayah Filipina dapat berpotensi memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Deputi Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Jumat, mengatakan bibit siklon tropis 95W itu tepatnya berada di pesisir timur Laut Luzon, Filipina, di sekitar 18,2 Lintang Utara (LU) dan 122,3 Bujur Timur (BT).
Advertisement
Ia menambahkan kecepatan angin maksimum bibit siklon 95W itu 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 milibar (mb) bergerak ke arah barat.
"Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori tinggi," katanya.
Ia mengemukakan dampak dari bibit siklon 95W terhadap cuaca di beberapa wilayah Indonesia yakni hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau (Kepri) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Selain itu, lanjutnya, dampak bibit siklon 95W itu juga memengaruhi tinggi gelombang di kisaran 1,25-2,5 meter di perairan Kepulauan Natuna, Laut Sulawesi bagian barat, dan Samudera Pasifik utara Halmahera, hingga Papua.
"Gelombang laut lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara," katanya.
BACA JUGA: Ternyata Kepala Dispertaru DIY Sudah Dipanggil Kejati DIY 5 Kali Terkait Tanah Kas Desa
Ia menyampaikan masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengajak masyarakat untuk mengatasi kesenjangan antara teknologi kebencanaan dan pemahaman guna menekan risiko bencana.
"Meskipun sudah ada peringatan dini untuk melakukan evakuasi, jika tidak didukung dengan pemahaman tentang mitigasi kebencanaan, kesadaran, keterampilan, dan juga kemampuan respons yang cepat dan tepat, sistem peringatan dini tersebut akan gagal dalam mencegah terjadinya korban," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- SPPG di Tarakan Gunakan Elpiji dari Malaysia untuk Masak MBG
- Perajin Perak Kotagede Gulung Tikar Akibat Harga Bahan Baku Mahal
- Pemerintah Siapkan Kuota 500 Ribu Pelatihan Pengelasan dan Perhotelan
- Dibangun 5,7 Hektare di Piyungan, PSEL Diprediksi Beroperasi di 2027
- Banjir, Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah
- Anggota Koperasi Merah Putih di Jogja Diprioritaskan Warga Miskin
- Hari Santri 2025, Menteri Nusron: Jadi Generasi Menyejahterakan Rakyat
Advertisement
Advertisement




