Advertisement
Antisipasi Otorita Terkait Ancaman Kebakaran Hutan di IKN Nusantara

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ancaman kebakaran hutan dan lahan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) potensial terjadi seiring dengan fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada Juni mendatang.
Direktur Pemanfaatan Pengembangan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Pungky Widiaryanto mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, khususnya untuk merestorasi dan konservasi alam, termasuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Advertisement
BACA JUGA: Prinsip Pembangunan IKN Diusulkan Diterapkan di Semua Kota
"Ke depan ada satu forest command center di mana akan menjadi pusat pengelolaan hutan untuk mencegah kebakaran hutan atau perlindungan keanekaragaman hayati dan lainnya," ujar Myrna dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (27/5/2023).
Meskipun 2 tahun terakhir tidak banyak kasus kebakaran hutan, OIKN bersama pihak-pihak terkait akan terus melakukan pencegahan, terlebih untuk mengantisipasi adanya kemarau panjang.
Terdapat empat strategi yang akan dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Pertama, menentukan lokus kegiatan. Kedua, yaitu koordinasi perencanaan tahunan bersama. Ketiga, koordinasi implementasi pencegahan dan penanggulangan, dan keempat monitoring, evaluasi dan pembelajaran bersama.
Pungky menuturkan, OIKN juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menyiapkan early warning system kebakaran hutan dan lahan di IKN.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna A. Safitri menjelaskan bahwa upaya-upaya untuk membicarakan dan merumuskan langkah-langkah taktis strategis untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan di IKN telah dilakukan sejak Februari 2023.
"Namun, semakin mendekati bulan Juni, Juli, dan Agustus, upaya ini perlu kita intensifkan kembali,” ujarnya.
BACA JUGA: Janji Investasi Pengembang Lokal di IKN Ditagih Jokowi
Saat ini, terdapat tiga fokus wilayah yang menjadi perhatian OIKN. Pertama, di lokasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di mana kegiatan pembangunan infrastruktur sedang dipusatkan.
Kedua, di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto dan ketiga, pada area di luar dua wilayah tersebut yang diketahui sebagai area rawan terbakar atau lokus kebakaran berulang pada masa sebelumnya.
Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan bahwa secara umum awal musim kemarau di Kalimantan Timur terutama di sekitar IKN berada di periode Juni akhir atau awal Juli.
Sementara curah hujannya relatif lebih kering sehingga dapat diprediksikan bahwa kemarau tahun ini akan lebih kering, dan puncak kemaraunya pada bulan Agustus-September.
“Ini tentunya harus menjadi kewaspadaan bersama. Ketika kita akan memasuki awal musim kemarau, kemudian menjelang periode puncaknya di Agustus-September, kita sudah melakukan koordinasi yang cukup intens, ini yang kita perlukan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- Korut Kecam Latihan Militer Bersama Korsel, Jepang dan AS
Advertisement
Advertisement