Advertisement
Pemilihan Calon Ketum PSI Dilakukan dengan Voting Online, Bro Ron: Kaesang Bisa Saja Kalah

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Calon Ketua Umum PSI Ronald A Sinaga atau Bro Ron, menyebut hasil pemilihan raya yang akan diumumkan pada Kongres Nasional I PSI di Solo, Sabtu-Minggu (19-20/7/2025) mendatang diperkirakan akan sulit ditentukan.
Pasalnya pada kongres ini menggunan pola satu anggota satu suara yang diterapkan pada Pemilihan Raya PSI. Bahkan terbuka kemungkinan Kaesang Pangarep yang merupakan Ketua Umum PSI saat ini bakal kalah.
Advertisement
"Semua anggota yang berhak memilih punya otonomi masing-masing. Tidak bisa diatur-atur. Bahkan, serius, Mas Kaesang mungkin kalah. Apa pun bisa terjadi," kata Ronald, Selasa (15/7/2025).
Jika pemilih hanya Ketua DPW dan DPD, pengaturan hasil sangat dimungkinkan. Sebab jumlah mereka hanya sekitar 600 orang. "Tapi bagaimana cara mengatur atau memaksa lebih dari 180.000 pemilih? Ketua DPW bisa saja memilih kandidat A, tapi anggota di kepengurusannya bisa dan boleh memilih kandidat B atau C," katanya.
Satu anggota satu suara merupakan wujud nyata PSI sebagai Partai Super Terbuka. "Partai bukan didikte atau dikendalikan elite. Setiap anggota punya posisi menentukan," ujarnya.
BACA JUGA: Daftar Jumlah PHK di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiap Kabupaten dan Kota per Juni 2025
Mengutip laman resmi PSI, Steering Committee Pemilihan Raya PSI menetapkan ada tiga Calon Ketua Umum DPP PSI periode 2025-2030 yang akan bertarung pada Pemilihan Raya akhir pekan ini di Solo. Mereka adalah Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang.
“Kami sudah memeriksa kelengkapan dokumen para kandidat dan dengan ini kami nyatakan ketiganya sudah memenuhi syarat untuk maju sebagai calon ketua umum,” kata Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).
Ketiga kandidat dinyatakan telah memenuhi persyaratan khusus, yakni didukung minimal lima DPW dan 20 DPD PSI. Selain menetapkan para calon ketua umum, steering committee juga mengumumkan nomor urut masing-masing kandidat.
“Nomor urut 1 Ronald Aristone Sinaga didukung enam DPW dan 36 DPD, nomor urut 2 Kaesang Pangarep didukung 10 DPW dan 78 DPD, sementara nomor urut 3 Agus Mulyono Herlambang, didukung enam DPW dan 24 DPD,” ujar Sekretaris Steering Committee, Benidiktus Papa.
Seluruh anggota PSI memilih calon Ketua Umum DPP PSI lewat platform e-vote dengan mengunjungi website vote.psi.id pada 12-18 Juli 2025. Hasil pemilihan akan diumumkan pada Kongres PSI di Solo pada 19-20 Juli 2025. Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilihan Raya calon Ketua Umum PSI mencapai 187.306 orang.
Hasil Voting Online Sementara
“Data itu yang berhasil kami verifikasi sampai Kamis 10 Juli pukul 00.00 WIB. Jadi ada 187.306 anggota PSI yang berhak memilih ketua umum dalam Pemilihan Raya,” kata Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Beny Papa, di laman tersebut, Kamis (10/7/2025).
Tim Data Centre DPP PSI melakukan verifikasi sejak Mei lalu dengan mengirim pesan WhatsApp. “Tidak semua pesan berhasil terkirim. Mungkin nomornya sudah tidak aktif atau karena alasan lain. Beberapa juga menyatakan bukan anggota,” kata Beny.
BACA JUGA: Polisi Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Mergangsan Jogja
Berdasarkan informasi yang diperoleh Espos, hasil sementara e-vote calon Ketum PSI pada Selasa (15/7/2025), Kaesang Pangarep tertinggal dari koleganya, Ronald A. Sinaga atau Bro Ron.
Pengaruh Keluarga Jokowi
Psikolog politik dari UNS Solo, Moh Abdul Hakim, menyebut Kongres Nasional I Partai Solidaritas Indonesia atau PSI di Solo, Sabtu-Minggu (19-20/7/2025), bakal menjadi penentu pengaruh keluarga mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di parpol tersebut.
Ia mengatakan Kongres Nasional I PSI di Kota Solo akan menjadi penanda apakah partai itu akan sepenuhnya dimiliki Jokowi dan keluarganya atau tidak.
"Dalam konteks ini siapa yang akan dipilih menjadi indikator paling kentara. Kalau misalnya Kaesang [Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi] itu yang nantinya terpilih, maka semua orang akan melihat PSI sudah betul-betul berubah menjadi partai keluarganya Jokowi. Saya kira kader-kader PSI sadar itu," katanya Selasa (15/7/2025).
Abdul Hakim melihat dari hasil sementara e-vote calon Ketum PSI, kader-kader PSI ingin membangun hubungan yang dinamis dengan keluarga Jokowi. Di satu sisi, mereka ingin dekat dengan Jokowi dan menjadikannya representasi partai. Namun di sisi lain mereka ingin menunjukkan independensi.
Terkait peluang Kaesang memenangi pemilihan, Abdul Hakim menilai suami Erina Gudono itu adalah representasi dari Jokowi. "Kaesang itu kan dia menjadi unggulan karena representasi Pak Jokowi. Saya lihat kader-kader PSI sedang wait and see apakah Pak Jokowi betul-betul mendelegasikan pengaruhnya ke Kaesang, atau memberikan kebebasan kader PSI untuk memilih siapa pun," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement