Advertisement
Profil Perry Warjiyo: Bekas Kenek Angkutan Jogja Prambanan yang 2 Kali Memimpin Bank Sentral
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perry Warjiyo dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) masa jabatan 2023-2028. Ini adalah periode kedua Perry menjadi Gubernur BI. Di masa mudanya, Perry pernah menjadi kenek angkutan umum jurusan Jogja-Prambanan.
Perry dilantik Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin pada Rabu (24/5). Dia ditetapkan sebagai Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.38/P/2023 yang dikeluarkan pada 5 Mei 2023. Perry menjadi orang nomor satu di bank sentral yang mengelola cadangan devisa Indonesia sebesar US$145,2 miliar atau setara Rp2.163 triliun.
Advertisement
Perry Warjiyo sangat menghargai pendidikan yang dia peroleh dari almamaternya, Universitas Gajah Mada (UGM).
“Saya menjadi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dengan Jurusan Akuntansi pada 1977,” kata pria kelahiran 1959 saat memberikan Kuliah Umum Bauran Kebijakan Bank Sentral yang dikutip pada Rabu (24/5/2023).
Pendidikan akuntansi mengajarkan pria yang lahir dari keluarga petani di Sukoharjo, Jawa Tengah, ini untuk memahami secara mendalam aspek keuangan dan manajemen perbankan. Sebagaimana dikutip dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama UGM), Perry awalnya tidak ingin kuliah akuntansi. Awalnya ia ingin menjadi dokter.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta (6/10). Dok. Bank Indonesia
Setelah Perry Warjiyo lulus dari SMA Negeri 3 Surakarta pada 1976, ibunya memberi uang saku yang tidak seberapa untuk berangkat ke Jogja. Sangu itu cukup untuk naik transportasi dan hidup di Jogja, tetapi Perry kekurangan uang untuk membeli formulis masuk Fakultas Kedokteran.
Keterbatasan tersebut membawa Perry ke Jurusan Akuntansi UGM.
Pada tahun-tahun pertama kuliah di jurusan akutansi UGM, dia menghadapi masa-masa yang penuh tantangan.
Ibunya hanya membawakan bekal beras dan lauk, sehingga Perry harus mencukupi kebutuhan hidup dan kuliahnya sendiri.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, Perry pun harus melakoni beragam pekerjaan, mulai dari bekerja sebagai kenek angkutan penumpang Jogja–Prambanan hingga menjadi guru les Matematika bagi sejumlah murid SMA.
“Upah dari hasil ngenek dipakai untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari serta kuliah,” katanya.
Di sela-sela memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Akuntansi UGM, Perry mengenang masa studinya dengan melihat sekeliling gedung tempatnya berada saat ini. Gedung tersebut menjadi saksi sebagian perjalanan hidupnya.
“Dulu kondisi gedung ini sangat sederhana. Untuk meminjam buku bahkan kami harus antre. Lalu, fotokopi saat itu belum lazim,” ingatnya.
“Walaupun saat ini saya menjadi policy maker, tapi saya senang disebut akademika. Saya memang kerap mengajar di UGM dan beberapa badan di Jogja sejak mendapat gelar sarjana muda.”
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melakukan sumpah jabatan di Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (24/5). Perry Warjiyo resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) dengan masa jabatan 2023-2028 setelah mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung, H. M. Syarifuddin. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Seusai meraih gelar Sarjana Ekonomi UGM pada 1982, Perry langsung melanjutkan studi untuk meraih gelar master dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames USA 1989. Di universitas yang sama, Perry mendapatkan gelar Ph.D bidang ekonomi moneter dan internasional pada 1991.
Perry menjabat Gubernur BI sejak 2018 hingga saat ini. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018.
Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur BI untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Sebelum ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009.
Perry mengatakan selama periode pertama dia menjabat sebagai Gubernur BI, telah banyak capaian yang telah disumbang oleh BI, termasuk menyelamatkan Indonesia dari krisis global, krisis pandemi Covid-19.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sekjen PBB Kutuk Israel karena Melarang UNWRA di Palestina
- Suswono Cagub Nomor 1 Pilkada Jakarta Dilaporkan ke Polisi, Dianggap Merendahkan Nabi Muhammad
- Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Peristiwa Terkuaknya Kasus Perdagangan Orang
- Klarifikasi Kemenkeu soal Pernyataan Anggito Terkait Mobil Maung untuk Menteri dan Pejabat Eselon I
- Mantan Presiden Dibolehkan Jadi Juru Kampanye, Jokowi Jadi Jurkam di Pilkada?
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Guyur Sebagian Kota Besar Hari Ini
- Di Persidangan, Kuasa Hukum Guru Honorer Supriyani Ungkap Permintaan Rp50 Juta Aparat Kepolisian
- Israel Serang Iran, DK PBB Gelar Sidang Darurat
- Komisi VII Minta Menag Nasaruddin Umar Jalin Hubungan Baik dengan DPR
- Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Lebanon Capai 2.710 Orang
- PAFI Bitung Perkuat Sektor Kesehatan Melalui Apoteker
- Korban Tewas di Gaza Lebih dari 43.000 Orang, Joe Biden Baru Bilang Perang Harus Diakhiri
Advertisement
Advertisement