Advertisement
Peneliti BRIN Sebut Awal Ramadan Kemungkinan Akan Seragam pada 23 Maret 2023
Ilustrasi hilal Ramadan 2023
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA– Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan bahwa posisi bulan di seluruh wilayah Indonesia akan memenuhi kriteria hilal awal bulan Hijriah pada Kamis (23/3/2023).
Perkiraan ini bahkan telah disepakati oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Advertisement
Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan, pada hari itu, posisi hilal telah memenuhi kriteria baru MABIMS yaitu mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan waktu penetapan awal puasa Ramadan 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah maupun Muhammadiyah.
"Hilal sudah memenuhi kriteria Mabims dan kemungkinan besar bisa dirukyat. Jadi Insya Allah Ramadan akan seragam pada 23 Maret 2023 dan nanti sidang isbatnya itu pada 22 Maret 2023," ujar Thomas di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
Di sisi lain, Thomas menyebut bahwa Indonesia justru akan mengalami perbedaan waktu Idul Fitri 1444 H lantaran ada potensi posisi bulan di seluruh wilayah belum memenuhi kriteria baru MABIMS pada Kamis (20/4/2023).
Thomas yang juga merupakan anggota tim hisab Rukyat Kementerian Agama menduga bahwa dalam pelaksanaan sidang isbat penetapan 1 Syawal 2023, laporan perukyat dari seluruh Indonesia itu akan menyatakan hilal tidak terlihat karena posisinya masih berada di bawah kriteria MABIMS.
"Dengan masih di bawah kriteria itu artinya hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafaq sehingga pada 20 April tidak mungkin ada rukyatul hilal," jelasnya.
Seperti diketahui, Kemenag baru akan menetapkan awal puasa 2023 usai Sidang Isbat yang akan digelar pada Rabu (22/3/2023) atau bertepertepatan dengan 29 Syakban di kalender Hijriyah.
"Seperti biasa, Sidang Isbat Awal Ramadan 2023 akan kita laksanakan setiap 29 Syakban. Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023," ungkap Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib dalam keterangan tertulis, Rabu (8/3/2023).
Adib menerangkan, pelaksanaan sidang isbat akan dibagi dalam tiga tahap. Pertama, tim hisab rukyat Kemenag akan memaparkan posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.
Rangkaian selanjutnya adalah pelaksanaan Sidang Isbat penetapan awal Ramadan 1444 H yang akan dilakukan setelah waktu Maghrib.
Selain data hisab, ujarnya, pelaksanaan Sidang Isbat juga akan merujuk pada hasil pemantauan rakyatul hilal di 123 titik di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Lurah di Gunungkidul Dihukum 5,9 Tahun Penjara karena Korupsi Dana Desa
Selanjutnya, setelah Sidang Isbat dilaksanakan, Kemenag akan melakukan telekonferensi pers hasil Sidang Sibat yang nantinya disiarkan secara langsung oleh TVRI dan berbagai media lain. Hal ini menjadi tahapan terakhir dari pelaksanaan Sidang Isbat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cakupan Imunisasi HPV Anak SD Baru Tercapai di 13 Provinsi
- Aturan Contra Flow CikampekBogor Selama Libur Nataru 2025
- Banjir dan Longsor Aceh: 326 Meninggal, 167 Belum Ditemukan
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah hingga 10 Desember
- Uji Klinis Vaksin Dengue Masuk Babak Baru dalam Riset Nasional
Advertisement
Dwikorita: Anomali Iklim dan Aktivitas Manusia Picu Bencana
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- 90 Siswa Kurang Mampu di Gunungkidul Terima Bantuan
- BUMKal Pandansari Wukirsari Sleman Hadirkan Kandang Ayam Telur Sehat
- Simak! Jadwal SIM Corner Jogja Mall City dan Ramai Mal Malioboro
- PSIM Jogja Siap Gelar Laga Malam yang Pertama di Musim Ini
- Ekonomi Melaju, DIY Jadi Model Penguatan Keuangan Daerah
- Harga Emas Hari Ini, Produk UBS dan Galeri24 Masih Turun
- Siswa Terdampak Banjir Aceh-Sumatera Dipetakan, Pendampingan Disiapkan
Advertisement
Advertisement



